Minggu, 26 Februari 2012

20 Hal Menarik Soal Kebohongan

1. Kebohongan, menurut Alkitab, adalah dosa yang paling tua, soalnya dilakuin pertama kali ama Adam dan Hawa (setelah mereka tahu apa itu dosa, tentunya) pada Tuhan.

2. Ironisnya, kebohongan jugalah yang bikin kejatuhan mereka. Tentu saja ini nggak lain karena tipuan si Iblis pada Adam dan Hawa, yaitu kalo mereka makan buah pohon pengetahuan, mereka bakal jadi Tuhan.

3. Bohong bukan cuman milik anak-anak dan orang dewasa. Para peneliti dari departemen psikologi University of Portsmouth menemukan kalo bayi yang baru 6 bulan saja sdah bisa ‘berbohong.’ Kabarnya, bayi-bayi di usia itu udah bisa pura-pura menangis atau pura-pura tertawa buat mendapatkan perhatian mamanya.

4. Kalo bayi aja bisa, binatang juga bisa. Dua contoh paling gampang adalah kupu-kupu yang pola sayapnya menyerupai sepasang mata yang sangat besar, buat nakut-nakutin pemangsanya, dan buaya, yang sering berakting seperti sebatang kayu di sungai, sampai seekor kuda mendekati sungai itu buat minum, dan ... SNAP! Udah banyak diamati perilaku saling menipu dalam dunia fauna. Kemampuan buat ‘berbohong’ ini dipercaya meningkatkan kemampuan mereka buat bertahan hidup dari generasi ke generasi (keunggulan evolusioner).

5. Otak kamu juga bisa berbohong dengan sendirinya. Nggak percaya? Coba ingat-ingat lagi kejadian paling heboh yang pernah terjadi dalam hidupmu. Bisa nggak kamu mengingat semuanya? Nah, otak kita mengisi lubang-lubang informasi yang udah kabur itu dengan menciptakan kebohongan-kebohongan yang bikin kita nyaman karena berhasil ‘mengingatnya’.

6. Itulah sebabnya, kalo kamu sampai ketemu ama pembohong kompulsif, alias orang yang nggak bisa berhenti berbohong, jangan aneh atau memojokkan dirinya ya! Kelainan seperti itu emang ada, dan para psikolog biasanya menyebut orangnya sebagai mythomania.

7. Saking terbiasanya mereka berbohong, para mythomania kemungkinan besar akan lolos dari deteksi mesin poligraf. Mesin poligraf ini, meskipun katanya bisa mendeteksi kebohongan dengan melihat kondisi-kondisi fisik kayak denyut nadi, tekanan darah, dan konduktivitas kulit yang berubah waktu seseorang berbohong, pada kenyataannya nggak begitu tuh.

8. Bukan berarti mereka yang berbohong bisa lepas gitu saja karena mesin poligrafnya yang payah. Justru sebaliknya: mesin poligraf ini lebih berpotensi menganggap orang-orang yang sebenarnya jujur sebagai pembohong. Padahal, mereka sebenarnya cuman gugup karena sedang diinterogasi. Tentu saja ini lebih gawat kan... coba bayangin kalo kamu mengaku nggak bersalah, tapi ternyata uji poligraf tiba-tiba bilang kalo kamu bersalah!

9. Karena mesin poligraf masih payah, agen-agen tingkat tinggi di pemerintahan, kayak CIA dan KGB berupaya ngembangin sebuah obat yang bakalan bikin mereka yang meminumya nggak bisa berkelit dari mengatakan kebenaran. Dinamai “serum kebenaran”, fungsi obatnya mirip ama veritaserum dalam kisah Harry Potter atau truth serum yang mungkin pernah kamu tonton di Kill Bill 2. Tapi berdasarkan banyak penelitian, hasilnya justru lebih kacau daripada poligraf.

10. Jadi, keduanya gagal. Kebohongan memang sulit dideteksi. Tapi, ada beberapa orang yang mengklaim bisa merasakan kalo kamu berbohong pada mereka. Katanya, mereka melihatnya dari mata, gestur tubuh, air muka waktu kita mengatakan kebohongan, dan lain-lain. Kalo mau coba, baca lebih lanjut di www.blifaloo.com/info/lies.php, tapi situs itu sendiri bilang, secara statistik teknik ini nggak dijamin pasti berhasil.

11. Sepanjang sejarah, masyarakat udah mencoba banyak cara buat mendeteksi kebohongan. Di Afrika, sekelompok tersangka diminta mengoper sebutir telur sambil mereka diinterogasi. Kalo telur itu pecah di tangan seseorang, orang itu dianggap bersalah, karena mereka percaya, orang yang bersalah itu gugup dan akan memegang telurnya dengan nggak hati-hati. Di Cina, tersangka yang sedang diadili harus menyimpan nasi di dalam mulutnya waktu tuduhannya sedang dibacakan. Setelah pembacaan selesai, tersangka diminta memuntahkan nasinya, dan jika nasinya kering, konon ia akan dianggap bersalah.

12. Namun yang paling terkenal, dan mungkin paling banyak memakan korban, adalah teknik iudicium aquae frigidae—penghakiman oleh air dingin. Metode ini digagas di tahun 800-an oleh uskup agung Rheims, Hincmar, dan banyak dipake di banyak gereja selama berabad-abad kemudian. Konon, air yang bersih dan suci nggak bakalan mau menerima pembohong, jadi mereka yang berbohong akan terapung waktu diceburin dengan tangan dan kaki terikat, sementara yang jujur akan tenggelam (dan tentunya akan segera diselamatkan). Absurd banget, ya?

13. Latar belakang yang bikin gereja Abad Pertengahan begitu yakin dengan apa yang mereka lakukan adalah paham kalo Allah bakal nyelamatin orang yang nggak bersalah dari penghukuman yang nggak sepantasnya. Telusuri lebih jauh lagi, kamu bakal nemuin sebuah cerita yang mirip di Perjanjian Lama. Ingat? Ya, cerita soal Daniel di gua singa, dan Sadrakh, Mesakh, Abednego di dalam tungku api Raja Darius (baca Daniel 3).

14. Jadi, emang, peradaban manusia sampai saat ini masih belum bisa mendapatkan alat yang lebih hebat dari... hidungnya Pinokio. Sampai saat ini yah hidung itulah detektor yang paling oke, soalnya hidung itu bakalan selalu memanjang kapanpun ia mengatakan kebohongan. Sayangnya, itu fiksiiiii...

15. Bagi sebagian besar orang, termasuk mungkin kamu dan saya, berbohong udah jadi kegiatan sehari-hari. Misalnya suatu hari kamu ketemu seorang kenalan, dan ia bertanya, “Apa kabar?” Coba hitung, seberapa sering kamu benar-benar merasakan yang sesungguhnya waktu kamu menjawabnya dengan, “Baik-baik” atau “Luar biasa!”?

16. Ada orang-orang yang menganggap, tentu saja kebohongan semacam itu (termasuk perkataan rutin harian seorang suami pada istrinya, “Kamu cantik hari ini.”) tidaklah berbahaya dan nggak bisa dikategorikan sebagai suatu pelanggaran. Tapi batasannya apa? Sepanjang sejarah, udah banyak orang yang mencoba mendefinisikan kategori-kategori untuk kebohongan, mulai dari para bapak gereja, Agustinus dari Hippo dan Thomas Aquinas, filsuf moral Immanuel Kant, sampe bapak psikologi Sigmund Freud, pernah melakukannya.

17. St. Agustinus, misalnya, mengategorikan kebohongan jadi delapan tingkat, dari yang paling parah dan hukumannya maut (bersaksi dusta tentang Tuhan dan agama), sampai kebohongan yang nggak menyakiti siapapun dan justru berupaya melindungi keselamatan fisik seseorang (ini yang sering kita sebut “bohong putih”). Tentu saja Agustinus berkata, semua kebohongan itu dosa dan kita harus berhenti melakukannya.

18. Tapi dalam perang, kebohongan itu mutlak. Seringkali itu bisa jadi senjata yang paling ampuh (dalam kontra-spionase, misalnya), sekaligus perisai yang paling kuat (buat melindungi teman-teman prajurit yang lain kalo salah satu tertangkap). Itu sebabnya, dalam Islam, berbohong dalam perang termasuk tiga kebohongan yang nggak dianggap dosa. Seperti kata pepatah lama, “All’s fair in love and war” (nggak ada yang nggak sah dalam cinta dan peperangan).

19. Trus, gimana dengan berfantasi, atau menghibur diri sendiri? Bisa nggak dikategorikan sebagai berbohong? Misalnya, kamu menghibur diri sendiri dengan bilang kalo semuanya akan baik-baik aja waktu kamu lagi menghadapi masalah besar. Banyak kasus menghibur sendiri kalo dipikirin lebih dalam sebetulnya pada kenyataannya nggak mungkin (atau sangat sulit) terjadi, kan? Ah, tapi seenggaknya, menghibur diri sendiri banyak manfaatnya, kan? Gitu juga kalo kita bersikap optimis dalam hidup. Kata sebagian orang, kita mungkin sedang berbohong, tapi nggak apalah.

20. Terakhir, sebuah paradoks. “Semua orang Kreta adalah pembohong,” ujar Epimenides orang Kreta. Apakah mungkin yang ia katakan itu benar, ataukah ia sedang berbohong?

Here I am To Worship


Light of the World

You stepped down into darkness

Open my eyes

Let me see

Beauty that made

This heart adore You

Hope of a life

Spent with You


Chorus:

Here I am to worship

Here I am to bow down



Here I am to say that Your're my God

You're altogether lovely

Altogether worthy

Altogether wonderful to me


King of all days

Oh, so highly exalted

Glorious in Heaven above

Humbly You came

To the earth You created

All for love's sake became poor


Chorus


I'll never know how much it cost

To see my sin upon that cross

Rabu, 22 Februari 2012

Minggu-minggu Pra-Paskah

Masa dan Minggu-minggu Pra-Paskah adalah persiapan untuk Paskah.
Pra-Paskah tidak diisi hanya dengan duka cita dan pergumulan berat, tetapi juga dengan kesukaan dan pengharapan sebab di sinilah waktu dan kesempatan bagi gereja untuk lebih menghayati peristiwa salib Kristus. Masa Pra-Paskah adalah kesempatan spiritual umat dan lembaga gereja untuk mengenal kasih Allah di dalam Kristus melalui pertobatan yang sungguh. Pertobatan dari dosa selalu diikuti dengan anugerah pengampunan Allah.

Kata “Pra-Paskah” itu sendiri rupanya hanya digunakan di Indonesia. Bahasa-bahasa lain menggunakan kata lent atau lenten (Inggris), yang berasal dari lencten (Anglo-Saxon) atau Lenz (Jerman), yang artinya musim semi. Kata yang sebenarnya lebih berhubungan dengan lang atau long, artinya panjang atau lama. Sebab, di musim semi (di negara-negara yang mengalaminya), siang menjadi lebih panjang atau lebih lama, dibandingkan musim dingin sebelumnya. Dalam bahasa Italia disebut quaresima; dalam bahasa Spanyol cuaresma, yang berasal dari bahasa Latin quadragesima; yang artinya empat puluh. Kata ini sejajar dengan bahasa Perancis carême, yang sekaligus berarti puasa. Jadi nama-nama tersebut sama sekali tidak mengindikasikan melulu “sengsara” Kristus, kecuali persiapan Paskah.

Apakah yang disebut sebagai Minggu-minggu Pra-Paskah? Yang dimaksudkan adalah masa empat puluh hari persiapan menjelang Paskah. Masa ini telah ditetapkan sejak awal abad ke-4 di Roma. Konsili Nicea IV menamakan quadragesima paschae (empat puluh hari sebelum Paskah). Istilah quadragesima digunakan dalam beberapa bentuk pada masa Pra-Paskah ini. Masa ini diisi dengan berpantang dan berpuasa untuk mempersiapkan Paskah. Berpantang dan berpuasa dikenakan kepada imam/pendeta dan umat, terlebih bagi calon baptisan dan mereka yang sedang menjalani rekonsiliasi.

Lalu kapankah masa Pra-Paskah sepanjang empat puluh hari itu dimulai? Bagaiamana cara menghitungnya?
Cara menghitungnya adalah dengan menghitung mundur sebanyak empat puluh hari, dimulai dari hari Paskah. Menurut perhitungan ini, masa Pra-Paskah dimulai pada hari Rabu, yang disebut Rabu Abu. Dari perhitungan ini, jumlah hari Minggu Pra-Paskah adalah 6 (Minggu Pra-Paskah I-VI), dengan Minggu Pra-Paskah I jatuh pada hari Minggu pada hari Minggu sesudah Rabu Abu itu. Itulah sebabnya kita berpegang pada perhitungan quadragesima, sehingga jumlah hari Minggu Pra-Paskah adalah 6 (Minggu Pra-Paskah I-VI).

Masa Pra-Paskah dengan ketentuan sebagai berikut:
• Masa Pra-Paskah dimulai dari Rabu Abu, yaitu 40 (empat puluh) hari sebelum Paskah (perhitungan mundur dimulai pada hari Paskah).
• Minggu Pra-Paskah I adalah hari Minggu sesudah Rabu Abu. Minggu Pra-Paskah II dan seterusnya diurutkan sesudahnya.
• Jumlah Minggu Pra-Paskah adalah 6 (enam) hari Minggu (Minggu Pra-Paskah I-VI).
Melalui Minggu Pra-Paskah ini, Jemaat dihimbau untuk memahami dan menghayati karya penyelamatan melalui pengorbanan (kematian) dan kebangkitan-Nya.

Selasa, 21 Februari 2012

The End of the World



Why does the sun go on shining?
Why does the sea rush to shore?
Don't they know it's the end of the world?
Cause you don't love me anymore
Why do the birds go on singing?
Why do the stars glow above?
Don't they know it's the end of the world?
It ended when I lost your love.

I wake up in the morning and I wonder
Why everything's the same as it was
I can't understand, no I can't understand
How life goes on the way it does

Why does my heart go on beating?
Why do these eyes of mine cry?
Don't they know it's the end of the world?
It ended when I lost your love...

Don't they know it's the end of the world?
It ended when you said Good-bye.

Eternal Flame


Close your eyes
Give me your hand, darlin'
Do you feel my heart beating
Do you understand
Do you feel the same
Or am I only dreaming
Is this burnin' an eternal flame

I believe
It's meant to be, darlin'
I watch you when you are sleeping
You belong with me
Do you feel the same
Or am I only dreaming
Is this burnin' an eternal flame

Say my name
Sun shines trough the rain
Of all life so lonely
And come and ease the pain
I don't wanna lose this feeling

Tujuh Cara untuk Melindungi Pernikahan Anda dari Kejatuhan Moral

Ada pepatah yang berbunyi bahwa rumput lapangan sebelah tidak lebih hijau daripada rumput halaman rumah sendiri; rumput itu hanya akan lebih hijau jika Anda menyiraminya. Kita harus memastikan bahwa pernikahan kita itu bertumbuh dan berkembang, atau kita akan dengan mudah mengalami kejatuhan moral. Jika Anda menginginkan pernikahan yang bahagia, Anda harus bekerja keras.

Kidung Agung 1.6 berkata. “Mereka menjadikan aku penjaga kebun-kebun anggur, tetapi kebun anggurku sendiri, aku tidak menjaganya.” Terdapat suatu bahaya di dalam pelayanan di mana kita meluangkan begitu banyak waktu memperbaiki penikahan orang lain dan mengabaikan pernikahan kita sendiri. Saya bekerja sangat keras dalam pernikahan saya sendiri. Kay dan saya telah belajar bahwa Anda tidak dapat mengembangkan kehidupan yang secara terpisah jika Anda berada dalam pelayanan. Kehidupan yang tersendiri dan terpisah akan memimpin pada kejatuhan moral jika Anda tidak berwaspada.

Di sini adalah tujuh petunjuk untuk tidak mengembangkan kehidupan yang tersendiri:

1. Melibatkan pasangan di dalam pelayanan.

Anda perlu memberitahu pasangan Anda tentang apa yang sedang terjadi di dalam pelayanan Anda. Di suatu titik, saya membawa pulang semua surat-surat yang dialamatkan kepada saya secara pribadi ke rumah dan membaginya dengan Kay. Saya ingin dia tahu apa yang sedang terjadi di dalam gereja. Rahasia akan menuntun pada kehidupan yang terpisah. Anda harus dengan ‘kejam’ meniadakan rahasia di dalam pernikahan Anda. Pastikan pasangan Anda tahu tentang pelayanan Anda.

2. Melingkungi diri Anda dengan peringatan akan keluarga Anda.

Saya mempunyai suatu laci yang dipenuhi oleh peringatan tentang keluarga saya. Apa saja yang mengingatkan Anda tentang keluarga Anda (foto, tanda mata atau apa saja), gunakan itu. Lakukan itu dan Anda akan ingat apa yang akan Anda kehilangan jika Anda jatuh secara moral.

3. Jalur komunikasi harus terbuka.

Saya pernah membaca survei di Christianity Today yang berkata bahwa 49% pendeta jarang atau tidak pernah berbicara dengan pasangan mereka tentang godaan seksual. Ini sangat merbahaya. Jalur komunikasi harus terbuka. Kebanyakan perselingkuhan bemula dengan saling membagikan perasaan dan kekecewaan yang seharusnya dibagikan bersama pasangan kita. Mereka akan berkata, ” Saya tidak dapat berbicara dengan suami atau istri saya, tapi orang ini memahami saya.” Omong kosong! Perselingkuhan bermula sebagai suatu ikatan perasaan, dan hal ini berlanjutan lewat ketidak-jujuran dan kerahsiaan.

4. Arahkan perasaan tertarik itu pada pasangan Anda. Anda akan tertarik pada orang lain – sekalipun itu sekilas. Tapi Anda perlu untuk mengarahkan perasaan itu kepada pasangan Anda.

5. Kencanilah pasangan Anda.

Anda dan pasangan Anda perlu secara teratur membuat janji untuk keluar berkencan. Catatkan hari itu di kalendar. Jangan membiarkan hal lain menghambat malam kencan Anda. Tidak perlu ke tempat mahal. Jika cuacanya nyaman di tempat Anda tinggal, bisa keluar untuk piknik. Mungkin ada orang di gereja yang mau menjaga anak-anak Anda sebagai suatu pelayanan kepada keluarga Anda. Anda harus bisa mengatur waktu untuk pasangan Anda.

6. Biar orang tahu tentang pernikahan kita.

Tidak harus ada keraguan di dalam pikiran orang yang kita layani bahwa kita sangat bahagia di dalam pernikahan kita. Saya sudah berulang kali memberitahu Jemaat bahwa saya sedang jatuh cinta dan sangat mencintai Kay. Saya mau orang mengetahui itu. Saya berusaha berbicara positif tentang dia kepada keluarga gereja. Saya memberinya bunga di depan Jemaat. Ungkapan kasih di tempat umum adalah penting.

7. Jangan pernah mendiskusikan masalah pernikahan Anda dengan lawan jenis.

Jika Anda melakukan ini, Anda sedang mencari masalah. Diskusilah dengan orang yang sama jenis. Di gereja kami, kami mengizinkan pelayan memberikan konseling kepada lawan jenis hanya satu kali saja. Setelah itu mereka harus merujuk orang itu kepada orang lain. Saat pernikahan Anda bermasalah, sangatlah mudah untuk memandang pada orang yang mendengarkan Anda itu sebagai jawaban kepada permasalahan Anda.

Pernikahan Anda sangat penting. Anda perlu melindunginya. Cara yang terbaik untuk melindunginya adalah dengan berusaha secara terus menerus. Jangan pernah berhenti terus mendekati Allah dan juga pasangan Anda. Di saat Anda tidak semakin dekat, Anda akan menjadi semakin jauh.

Jangan pernah mengabaikan penikahan Anda demi pelayanan.

Senin, 20 Februari 2012

I Won't Leave You Lonely


Together-midnight in summer
The air's so much warmer
Falling in love under starlight
Holding on so tight-together

I won't leave you lonely tonight
I want you to hold me all night
It's gonna be alright
I won't leave you lonely tonight

Imagine-the air filled with jasmine
The breeze blows with passion
You and me dance with desire
The moon is on fire-imagine

I won't leave you lonely tonight
I want you to hold me all night
It's gonna be alright
I won't leave you lonely tonight

Je t'aime beaucoup mon amour
You are the one I adore

I won't leave you lonely tonight
I want you to hold me all night
It's gonna be alright
No you won't be lonely tonight

Na-na-na...
Te amo mucho mi amor
You are the one I adore
Te amo

Jumat, 17 Februari 2012

Bahasa Hati



Seorang temenku curhat bercerita Susahnya jadi cewek .. !!
- Diem dibilang sombong - Senyum dibilang naksir
- Ngelirik dibilang genit
- Nyamperin dibilang gatel
- Perhatian dibilang sok akrab
- Manja dibilang centil
- Nerima cowok dibilang murahan
- Nolak cowok dibilang jual mahal
- Minta traktir dibilang matre

Inilah curahan hati cewek , kalau kamu gimana ? Lalu aku menjawab ... Bicaralah dengan Bahasa Hati
Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta. Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang.
Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan.
Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan.
Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran. Semua itu haruslah berasal dari hati.

Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke dasar hati pula. Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa tajam otak kita, namun juga betapa lembut hatimu dalam menjalani segala sesuatunya.

Kita tak kan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat. Atau, membujuknya dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis. Kita harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang jauh di dalam dada. Cinta melambungkan harapan ke langit ,tapi jika di kecewakan, cinta bisa menyayat hati sampai ke dasarnya.

Ketika Pasangan Tidak Setia

Ketidaksetiaan dan kebohongan dapat diidentikkan keduanya berada dalam satu paket yang sama. Ada orang yang berbohong karena memang ia tengah melanggar janji kesetiaannya. Di dalam dosa, ia berusaha keras menyembunyikan perbuatannya dan terus membohongi kita. Kalau ditanya, ia senantiasa mengelak meski perbuatannya terlalu nyata dan bukti sudah begitu menumpuk.

Jika ini yang terjadi, berbicaralah kepadanya dengan rasional, tidak perlu emosional. Jangan lagi bertanya apakah benar ia berbuat begini begitu; langsung katakan kepadanya bahwa kita tahu apa yang telah dilakukannya. Sampaikan kepadanya bahwa kita ingin memperlakukannya seperti orang dewasa; itu sebabnya kita mengajaknya berbicara seperti ini. Tanyakanlah apa yang yang dikehendakinya sekarang: Apakah ia tetap ingin melanjutkan hubungan dengan pihak ketiga itu ataukah ia bersedia memutuskan hubungan dan kembali kepada kita? Mintalah kepadanya untuk tidak memberi jawaban sekarang; berilah waktu seminggu kepadanya untuk mempertimbangkan keputusannya. Pada intinya kita meminta bila ia memutuskan kembali kepada kita, maka ia harus kembali bersih dari relasinya dengan pihak ketiga itu.

Setelah seminggu, tanyakanlah jawabannya; jika ia mengatakan tidak tahu, katakanlah bahwa karena ia tidak tahu, maka kitalah yang sekarang akan mengambil keputusan. Nah, di sini diperlukan keseriusan dan kesiapan pada diri kita. Sebab apa pun yang kita putuskan, kita mesti konsisten. Jangan berubah pikiran sebab perubahan pikiran hanyalah memperpanjang masalah. Jika kita siap dengan akibat terburuk yaitu perceraian, maka katakanlah bahwa kita akan menceraikannya sebab kita tidak mau dan tidak dapat membaginya (tubuh,waktu dan dirinya) dengan pihak ketiga. Berilah ia waktu seminggu untuk memikirkan keputusan kita; setelah tenggang waktu, tanyakan lagi apakah ia ingin mengubah keputusannya atau tidak.
Berbicaralah kepadanya secara rasional dan tanyakanlah, apakah yang kurang dalam relasi ini sehingga ia harus mencarinya di luar. Tanyakanlah apakah ada masalah dalam relasi ini sebab kita bersedia untuk memperbaikinya bila ada. Mintalah kepadanya untuk berpikir dengan jernih dan mulai saat itu, berdoalah bersamanya agar ia dapat melepaskan diri dari pihak ketiga. Jika ia menolak untuk berdoa bersama, janjikanlah bahwa kita akan selalu mendoakannya. Dan, daripada terus berbohong, mintalah kepadanya untuk jujur kepada kita-kendati itu menyakitkan untuk didengar. Acap kali dosa bertambah manis jika dilakukan sembunyi-sembunyi namun berubah tawar tatkala tidak lagi dilakukan sembunyi-sembunyi.

Firman Tuhan: "Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya." (Amsal 11:3)

Jika Kita Berselingkuh

Sering kita menipu diri sendiri dan berkata, "Ah, ini kan hanya persahabatan." Fakta: Perselingkuhan berawal dari persahabatan dan berlangsung dalam kedok persahabatan. Sering kali begitu, memang masuk masakan orang berselingkuh gara-gara berkelahi, sudah tentu biasanya adalah dari persahabatan, perkenalan akhirnya makin banyak hal-hal pribadi yang diceritakan kepada rekan selingkuhnya itu, termasuk problem-problem rumah tangga. Atau kita berkata, "Main-main, iseng-iseng, jajan, intermezzo." Fakta: Perselingkuhan adalah dosa perzinahan yang dilarang Tuhan dan menghancurkan pernikahan.

  1. Jangan menipu diri sendiri dan berkata, "Ah, ini kan hanya persahabatan." Ini adalah salah satu ungkapan yang sering diungkapkan atau dikatakan oleh orang yang berselingkuh atau memulai sebuah relasi di luar nikah dengan orang lain. Perselingkuhan berawal dari persahabatan dan berlangsung dalam kedok persahabatan. Yang sering kali terjadi awalnya adalah curhat, rasanya ada orang yang mendengarkan, ada orang yang mengerti kemudian itu menjadi pintu masuk. Dan yang satunya itu sudah tentu menjadi pendengar yang baik, yang sungguh-sungguh mengerti dengan penderitaan orang ini, dan dia akan berkata: "Aduh......pasanganku sendiri tidak bisa mengerti dan orang ini bisa mengerti," ya sudah makin hari makin dekat. Jadi kita mesti berhati-hati, jangan sembarangan menjalin persahabatan dengan lawan jenis. Dalam kerangka itu biasanya mereka pada awal-awalnya selalu mengajak orang lain supaya ini dilihat sebagai suatu persahabatan biasa. Kita sering berkata bahwa ini teman, tidak demikian, itu adalah kedok untuk mengijinkan kita akhirnya melanggengkan relasi selingkuh ini. Ada orang yang bahkan mengangkat adik, sampai-sampai istrinya itu gila dan terluka. Karena si istri tahu si suami ini bukannya mengangkat adik, tetapi mau mempunyai relasi dengan perempuan itu, maka terus dekat sehingga akhirnya diangkat adik. Supaya seolah-olah memberi dia temasi 03:00 buat si pria itu melanggengkan relasi dengan perempuan tersebut. Tapi si istri tahu bahwa suaminya ini bukannya angkat adik tanpa motivasi yang tersembunyi, jelas dia mempunyai ketertarikan kepada perempuan itu. Sebab kenyataannya adalah sering kali itu yang terjadi, jadi point pertama atau peringatan pertama jika kita berselingkuh adalah jangan menipu diri sendiri dan berkata ah.....ini hanyalah teman biasa. Fakta: Perselingkuhan berawal dari persahabatan dan berlangsung dalam kedok persahabatan. Ini sekadar dalih untuk mengizinkan diri melanjutkan relasi.
  2. Jangan bersandar pada kemauan keras kita dan berkata, "Manakala saya ingin mengakhirinya, saya pasti bisa." O......pasti bisa ini, o......tidak ada apa-apa, kapan waktu saya mau hentikan pasti bisa." Seolah-olah kita itu yang masih menguasai keadaan, mengendalikan perasaan kita. Tidak demikian, begitu kita terjerumus ke dalam kancah perselingkuhan, susah sekali keluar. Meskipun mau keluar tetap tidak bisa keluar, karena kita sendiri menginginkan menikmati relasi itu. Jadi untuk melawan atau menyangkal diri sendiri sangatlah susah. Masalahnya kadang-kadang ada orang yang tidak menganggap itu sebagai suatu perselingkuhan. Jadi seperti hidup itu kalau dijalani begitu saja bosan, kurang selingan; jadi ini bukan perseingkuhan tapi hanya selingan, jajan, istilah-istilah ringan yang digunakan. Fakta: Banyak pelaku selingkuh yang berjanji untuk tidak melakukannya tetapi terus melakukannya.
  3. Jangan memberi nama lain untuk mengurangi makna pelanggarannya, misalnya, "Main-main, iseng-iseng, jajan, intermezzo." Jangan memberi nama lain untuk suatu dosa yang serius di mata Tuhan. Ini perbuatan yang menghancurkan pernikahan, menghancurkan bukan hanya satu orang yaitu istri atau suami kita tapi menghancurkan anak-anak kita. Anak-anak bertumbuh besar dalam benaknya selalu mengingat bahwa ayah atau ibu itu berselingkuh, tidur dengan perempuan atau laki-laki lain, berzinah dengan orang lain dan sampai tua pun dia akan selalu mengingat bahwa orangtuanya itu pernah berzinah. Itu ingatan yang menghancurkan diri orang, jadi jangan menganggap ringan. Dengan cara memanggilnya dengan nama-nama lain yang lebih ringan; panggilan perselingkuhan sebagai perzinahan sebagai perbuatan yang menghancurkan baik istri maupun suami dan anak-anak kita. Dan kalau kita masih ada keluarga dekat, mereka pun turut terhancurkan oleh perbuatan kita.Fakta: Perselingkuhan adalah dosa perzinahan yang dilarang Tuhan dan menghancurkan pernikahan.
  4. Jangan bersandar pada perasaan melainkan pada kebenaran. Dalam hal ini kadang-kadang yang terlibat tidak merasa bahwa itu sebagai perselingkuhan, tetapi orang yang di sekelilingnya mengamati mereka. Mereka sudah berselingkuh, tetapi setiap kali ditegur mereka berkata tidak bahwa ini hanya persahabatan dan kita masih tetap saja seolah-olah melangsungkan relasi ini tanpa rasa bersalah dan seolah-olah orang pun tidak melihat hal itu. Fakta: Perasaan cenderung membenarkan perbuatan karena selingkuh cenderung membuat kita merasa lebih hidup,lebih senang,lebih terpenuhi dan kita yang misalkan mengalami konflik dalam keluarga kita, kita sering kali susah, menderita. Waktu akhirnya bertemu dengan orang lain yang bisa mengerti kita, menjalin hubungan cinta dengannya, sudah tentu perasaan kita akan senang dan enak. Perasaan kita yang tadinya gundah gulana, kacau, sekarang tiba-tiba tenang tadinya tidak mengharapkan hari esok sekarang mengharapkan hari esok, esoknya dan esoknya lagi. Kenapa, sebab perasaan kita memang makin membaik, makin enak. Namun saya mau ingatkan jangan bersandar pada perasaan, jangan mengambil keputusan atas dasar perasaan, tapi atas dasar kebenaran. Dan kebenaran adalah firman Tuhan. Dan Firman Tuhan berkata ini perzinahan, meskipun rasanya enak, rasanya benar, tetap salah. Jadi nasihat saya adalah lakukan apa yang benar, jangan hanya yang terasa benar; lakukan apa yang benar dan itu firman Tuhan yaitu perselingkuhan adalah dosa.Lakukanlah yang benar, stop dan berhenti untuk lakukan yang terasa benar.orang yang sedang dalam perselingkuhan tidak bisa objektif.makanya orang sering berkata suami saya kok seperti jadi orang lain, saya tidak kenal dia lagi; dulu sama sekali berbeda sekarang setelah berselingkuh menjadi manusia yang sepertinya sangat berbeda; semua nilai norma yang pernah dianut itu tiba-tiba tidak ada lagi bekasnya dalam diri dia. Jadi manusia yang sangat berlainan karena memang kehilangan objektifitas.akhirnya pengakuan merasa kehilangan perasaan cinta pada pasangannya tidak ada lagi cinta, dan di sini (perselingkuhan) cinta bertumbuh dengan subur, dengan sehat. Karena perasaan itu makin membenarkan perbuatan kita dan berkata ini pasti benar sebab cinta makin bertumbuh.
    Tinggal tunggu waktu, dua atau tiga tahun kemudian perasaan cinta yang bergebu-gebu itu pun nanti akan turun. Dan apalagi kalau mengalami konflik dengan rekan selingkuh itu, relasi itu akan menjadi sama dengan relasi yang sebelumnya. Dan terus begitu tidak ada akhirnya, jadi memang konflik atau masalah yang terjadi dalam keluarga kita mesti kita hadapi dan bereskan. Jangan lari kepada orang lain.
  5. Jangan mengasihani diri atau rekan selingkuh; kasihanilah pasangan dan anak kita. sering kali ini yang dikeluhkan oleh orang yang menjadi korban selingkuh yang biasanya adalah istri. "Suami saya itu lebih mengasihani perempuan itu daripada diri saya sendiri. Ada orang yang justru mengasihani dirinya; saya memang orang malang, saya orang yang memang begini lemahnya tapi tidak mau lepas-lepas dengan rekan selingkuhnya. Atau kasihan dia kalau saya lepaskan, hidupnya hancur; sementara ini istri sudah babak belur, tidak dikasihi, dicampakkan dan dikhianati kenapa tidak ada rasa kasihan. Jadi bisa begitu keliru perspektif kita, maka saya mau mengingatkan kembalilah pada perspektif yang benar. Jangan mengasihani diri atau rekan selingkuh tapi kasihanilah pasangan dan anak kita. Merekalah yang terluka, merekalah yang sekarang benar-benar perlu perhatian kita. Kadang-kadang mereka merasa sulit mengasihani pasangan karena pasangan itulah penyebab mereka berselingkuh.Ini adalah salah satu alasan klasik.  "Fakta: Yang terluka bukanlah rekan selingkuh melainkan keluarga kita. 
  6. Jangan menyalahkan orang lain atau pasangan sebagai penyebab selingkuh. Saya tidak berkata bahwa relasi yang buruk itu tidak bersumbangsih terhadap kemungkinannya atau kerentanan kita berselingkuh, sudah tentu bersumbangsih. Tapi yang ingin saya tekankan adalah keputusan selingkuh merupakan keputusan pribadi. Tidak ada orang yang menjorokkan kita sehingga akhirnya kita masuk ke kolam selingkuh. Kita yang memutuskan untuk terjun ke kolam selingkuh, itu adalah keputusan pribadi kita dan untuk keputusan itu kita harus memikul tanggung jawab. Jangan menyalahkan atau ada orang yang menyalahkan orangtuanya, "Mereka terlalu keras sehingga hidup saya tidak pernah bebas, saya akhirnya hidup tertekan, menikah pun tertekan, maka saya sekarang merasa baru bebas, saya baru bersama dengan orang yang saya sungguh-sungguh cintai." Tidaklah demikian, keputusan itu tetap keputusan pribadi dan kita harus pikul, jangan menyalahkan orang lain. Kecenderungan kita adalah menyalahkan orang lain, orang lain mungkin salah, pasangan kita mungkin salah, dan ini memang memberikan sumbangsih, tapi tetap keputusan itu keputusan pribadi dan itu yang harus kita pikul. Ada yang memberikan alasan, dia dulu salah pilih dan sekarang ini baru pilihan yang tepat.Kadang-kadang itu betul, kita memang salah pilih namun resepnya terhadap salah pilih adalah cocokkan, bekerja keraslah untuk bisa mencocokkan, untuk bisa menyelamatkan pernikahan yang kta akui kita memang salah pilih.
    Jangan lari, jangan akhirnya mencari jalan pintas yang mudah. Jadi usahakan sedapat-dapatnya untuk membereskan masalah. Fakta: Keputusan selingkuh merupakan keputusan pribadi.
  7. Bersabarlah untuk membangun ulang relasi dengan pasangan. Relasi nikah tidak dengan otomatis membaik setelah selingkuh berakhir. adi waktu kita itu hendak putus hubungan dengan rekan selingkuh, kita mesti mempunyai kesadaran bahwa putusnya saya dengan rekan selingkuh tidak berarti secara otomatis akan membuat pernikahan saya membaik. Ada orang yang mengharapkan itu dengan otomatis, dengan segera, dengan cepat; karena saya sudah putus dengan rekan selingkuh saya maka relasi nikah saya ini harusnya baik, pasangan saya harus bisa mengerti, tidak lagi menuntut dan sebagainya. Tidaklah demikian, itu adalah dua hal yang terpisah. Relasi selingkuh putus, tapi masalah dalam pernikahan tetap ada dan harus kita bereskan. Dan ini akan memakan waktu dan usaha keras. Ada orang yang seolah-olah beranggapan, saya sudah putuskan hubungan relasi selingkuh saya berarti harus dapat imbalannya, yaitu pasangan saya harus baik dan mengerti saya. Kalau tidak, buat apa saya dulu putus dengan relasi selingkuh saya. Tetap dia harus mencucurkan keringat untuk membereskan masalah pernikahan ini. Memang harus ada step atau langkah-langkah yang harus diambil untuk menjalani proses pemulihan ini. Apalagi pasangan kita sudah dikhianati dan sangat terluka, itu pun memerlukan waktu bagi dia untuk sembuh, dia mungkin maih perlu marah, masih perlu untuk mengungkapkan kemarahannya itu kepada kita untuk waktu yang lama, dan kita mesti berani menanggung resiko untuk mendengarkan dan menerima ungkapan marahnya itu.
     Jadi tidak cepat pemulihan atas luka yang disebabkan oleh selingkuh memakan waktu bertahun-tahun. Fakta: Perlu waktu dan usaha keras untuk membangun relasi dengan pasangan kembali.
  8. Ambillah langkah pertama yaitu mengaku dosa kepada pasangan; jangan bersembunyi atau menyangkal. Hidup dalam kebohongan berujung pada kehancuran, tinggal tunggu waktu akan hancur. Jadi kita mesti membuang jauh-jauh kebohongan itu. Dengan cara, langkah pertama adalah akui dosa kita kepada pasangan kita setelah kepada Tuhan. Pengakuan itu muncul karena diketahui oleh pasangannya atau memang dengan sukarela dia mengakui? Kalau belum diketahui dia harus dengan sukarela mengakuinya. Akan menimbulkan goncangan, tapi itulah langkah-langkah untuk menuju pemulihan yaitu pengakuan dosa. Sebab sering kali selingkuh itu merupakan sistem atau manifestasi problem. Problemny itu sendiri tersembunyi di dalam relasi nikah dan perlu dibereskan.
     Jadi setelah diungkapkan, diangkat masalah selingkuh itu mereka harus mendapatkan pertolongan untuk bisa menggali masalah yang tersembunyi di dalamnya. Ini susah sekali, kita sering kali berkaa sudah berdamai dengan Tuhan, saya minta ampun dan Tuhan ampuni saya berarti sudah beres sementara dengan pasangan kita tidak.
    Nah masalahnya adalah sering kali kalau kita tidak mengakui kepada pasangan kita, kita akan tergoda melakukannya lagi. Sebab harga yang kita bayar untuk menebus kesalahan kita itu terlalu kecil sehingga kita tidak mudah kapok. Lain kali kesempatan terbuka, kita akan lakukan lagi. Dan kita katakan dalam hati kecil kita nanti ´kan bisa kita akui di hadapan Tuhan dan Tuhan pasti mengampuni kita, jadi ya sudah. Dan pola itu akhirnya terus berputar. Fakta: Hidup dalam kebohongan berujung pada kehancuran.
  9. Mintalah maaf bukan sekali melainkan berulang kali sebab tidak cukup sekali kita meminta ampun kepada pasangan yang telah kita khianati dengan perselingkuhan kita. berkali-kali meminta maaf, karena perasaan terluka memerlukan permintaan maaf berulang kali untuk dapat sembuh. Terlalu dalam luka yang ditimbulkan akibat perselingkuhan jadi untuk sembuh perlu minta maaf yang disampaikan berulang kali dan dilakukannya itu dengan tulus. Jangan sampai kita menyampaikan, ya, saya minta maaf tapi dengan nada marah seolah-olah kita lebih galak dari orang yang kia lukai. Itu tidak bisa tidak akan membuat pasangan kita beranggapan bahwa ktia tidak sungguh-sungguh menyesali perbuatan kita. Jadi kalau salah ya minta ampun, sampai berapa kali kita harus minta ampun; mungkin ratusan kali karena mungkin sampai bertahun-tahun kemudian pasangan kita masih menyimpan terus sakit hati ini dan sampai bertahun-tahun kemudian setiap kali sakit hati itu muncul kita minta ampun, kita minta maaf. Kita katakan, saya minta maaf, saya dulu bodoh, saya dulu buta, saya melakukan sesuatu yang sangat memalukan Tuhan dan memalukan kamu; terus katakan begitu. Jangan sebaliknya, ada orang yang waktu pasangannya mengungkit kembali dia berkata jangan ungkit-ungkit yang lama, jangan sebut-sebut lagi. Perbuatan seburuk itu memang memerlukan permintaan maaf sebanyak itu. Tapi ada juga yang sepakat suami-istri mengatakan kita akhiri ini sampai di sini, artinya kita tidak akan pernah mengungkit ini lagi. Kalau memang dua-duanya bisa berkata begitu, dan yang dilukai bisa menerima itu ya tidak apa-apa. Kalau tidak bisa, pelaku selingkuh itu harus menerima konsekuensinya. Perlu kebesaran hti dan kerendahan hati untuk hal ini.
     Sering kali orang yang sudah berdosa itu keangkuhannya makin membengkak, makin susah merendahkan diri. Sepertinya sudah minta maaf lalu mengatakan, pokoknya saya sudah minta maaf terserah kamu. Seolah-olah begitu, menjadi lebih galak. Karena keangkuhan, tapi tidaklah demikian dia harus bayar dengan kerendahan hati. Ya mungkin bukan cuma keangkuhan tpi menutupi kelemahannya juga supaya dia masih disegani. Fakta: Perasaan terluka memerlukan permintaan maaf-berulang kali-agar dapat sembuh.
  10. Berhentilah selingkuh demi Tuhan, bukan demi orang lain.  ada orang yang mengatakan terhadap istrinya dia bilang, "Dulu saya ini juga kenalan biasa dengan istri saya, sekarang pun hanya kenalan-kenalan biasa." Jadi relasi nikahnya itu sudah begitu buruknya sehingga tidak dianggap sebagai pasangan tetapi kenalan. Kemudian dia mulai berselingkuh dengan orang lain. orangbisa berkata lihat relasi nikah saya ini sudah hambar, tidak ada lagi kasih, dia tidak lagi seperti pasangan saya, dia seperti teman biasa saja atau alasan lainnya.
     Dan mungkin sekali alasan-alasan itu benar, ada dasarnya namun ingat Tuhan. jadi berhentilah selingkuh demi Tuhan karena kita berdosa terutama dan pertama adalah kepada Tuhan. Meskipun pasangan kita tidak tahu tetapi Tuhan tahu, dan kita telah berdosa kepada Tuhan. Saya akan kutib Ibrani 10:26, "Sebab jika kita sengaja berbuat dosa sesuah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu." Jadi firman Tuhan tegas sekali dalam hal dosa firman Tuhan tidak kompromi. Jangan sengaja berbuat dosa, tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Kalau sudah tahu salah, sudah tahu dosa jangan lakukan Tuhan tidak suka. Jadi demi Tuhan jangan lakukan, demi Tuhan berhenti, meskipun kita kehilangan alasan untuk berhenti, hanya satu alasan yang tertinggal yaitu demi Tuhan jangan berdosa kepada Tuhan. Fakta: Kita berdosa pertama dan terutama kepada Tuhan. ingatlah "Sebab jika kita sengaja berbuat dosa sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu." Ibrani 10:26

Rabu, 15 Februari 2012

Kekudusan & Kesetiaan


Imamat 20 :7-8

20:7 Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.
20:8 Demikianlah kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan melakukannya; Akulah TUHAN yang menguduskan kamu.
Allah yang menguduskan kita dan kita harus berusaha untuk hidup dalam kekudusan yang dikehendaki-NYA. Kekudusan adalah usaha bersama antara TUHAN dan manusia. Pada waktu kita jatuh dalam godaan, kita lemah kita sedang jauh dari TUHAN dan tidak hidup akrab dengan Tuhan. Pada saat kita bertobat dan mengikut kehendak TUHAN pada saat itulah kita hidup kudus.

Kekudusan berdimensi majemuk. salah satu aspek lainnya adalah kesetiaan.Kesetiaan adalah merupakan komponen hidup kudus. Relasi dengan TUHAN maupun sesama adalah kesetiaan.  Apa makna setia?? Melakukan apa yang dijanjikan. Berjanji melakukan sesuatu tetapi tidak melakukannya adalah tidak setia. Kesetiaan tidak bisa dipisahkan dari hidup beriman (setia-bhs inggris’faithfull’).
Pasangan tidak memberikan balasan yang setimpal dengan yang dijanjikan dan kita mencari pasangan lain itu adalah dosa dan jatuh dalam dosa kita tidak hidup dalam kekudusan. Tetapi jika Pasangan tidak memberikan balasan yang setimpal dengan yang dijanjikan dan kita tetap bertahan hidup sesuai kehendak TUHAN itu adalah hidup setia dalam kekudusan. Kalau kita hidup dalam Roh Tuhan dan dipimpin oleh Tuhan maka kita setia kepada Tuhan.

Setia kepada Tuhan, setia kepada pasangan.
Kenapa kita setia? Karena kebaikan dan kasih. Setia adalah melakukan apa yang dikehendaki. Pernikahan Kristen dilandaskan oleh janji kepada TUHAN dan pasangan.  Menjadi yang dikehendaki TUhan maupun pasangan. Jika kita mengatakan bahwa kita setia kepada TUHAN tetapi nyatanya kita tidak setia kepada pasangan, kita tidak hidup dalam kekudusan. Ketidaksetiaan terjadi tatkala kita tidak mengindahkan yang dikehendaki TUHAN dan pasangan.

Dalam melakukan kesetiaan ada tantangan yaitu apakah kita melakukan keinginan pribadi atau kehendak TUHAN. Kesetiaan akan luntur apabila kita tidak melakukan yang dijanjikan.
Melakukan Kekudusan dalam pernikahan adalah dengan cara setia kepada TUHAN dan pasangan.

1. Giat melakukan dan mengokohkan kesetiaan dalam pernikahan.
Objek kesetiaan adalah Allah dan pasangan. Dalam pernikahan objeknya adalah TUHAN dan pasangan. Allah adalah penengah dalam pernikahan. Setia kepada Tuhan adalah melakukan kehendakNya. Maka kitapun akan setia kepada pasangan. Pasangan kita tidak setiap saat berada didekat kita namun kehadirannya diwakili oleh kehadiran  Tuhan yang selalu ada didekat kita.
Kesetiaan kita bukan hanya kepada TUHAN saja tetapi kepada pasangan.

2. Kesetiaan memiliki alasan tertentu yaitu karena kebaikan dan kasih TUHAN.
Begitupun dengan pasangan kita memiliki kebaikan dan kasihnya. Tuhan adalah baik dan setia.  Mengingat pengorbanan akan kasih dan kebaikan pasangan dimasa lampau,jangan lupakan justru ini merupakan alasan terkuat untuk setia. Kepada TUHAN kita dituntut untuk setia kepada pasangan.

3. Kesetiaan pada akhirnya melakukan apa yang dikehendaki kepada orang yang kita janjikan.
Selalu mengingat dan melakukan apa yang diharapkan untuk dilakukan yang diinginkan Tuhan dan pasangan.  Pernikahan memerlukan penyesuaian setiap saat,bersabar dan selalu saling mengingatkan, saling mengemukakan pengharapan. Kesetiaan kita terhadap pasangan harus dibaharui terus menerus karena hidup tidaklah statis.
 



Torn





I thought I saw a man brought to life
He was warm
He came around
And he was dignified
He showed me what it was to cry

Well you couldn't be that man I adored
You don't seem to know
Or seem to care
What your heart is for
I don't know him anymore

There's nothin' where he used to lie
My conversation has run dry
That's what's going on
Nothings right
I'm torn

I'm all out of faith
This is how I feel
I'm cold and I am shamed
Lying naked on the floor
Illusion never changed
Into something real
I'm wide awake and I can see the perfect sky is torn
You're a little late
I'm already torn

So I guess the fortune tellers right
I should have seen just what was there and not some holy light
But you crawled beneath my veins
And now, I don't care
I have no luck
I don't miss it all that much
There's just so many things
That I can't touch
I'm torn

There's nothin' he used to lie
My inspiration has run dry
That's what's going on
Nothing's right
I'm torn

All 'Bout The Money

Sometimes I find another world
inside my mind
when I realise
the crazy things we do
It makes me feel ashamed to be alive
It makes me wanna run away and hide

It's all 'bout the money
It's all 'bout the dum dum.......
And I don't think It's funny
to see us fade away
It's all 'bout the money
It's all 'bout the dum dum...
and I think we got it all wrong anyway

We find strange ways of showing
them how much we really care
when in fact
we just don't seem to care at all
This pretty world
is getting out of hand
So tell me how we fail to understand?

It's all 'bout the money
It's all 'bout the dum dum.......
And I don?t think It?s funny
to see us fade away
It's all 'bout the money
It's all 'bout the dum dum...
and I think we got it all wrong anyway
Anyway

Cause it's all 'bout the money

It's all 'bout the money
It's all 'bout the dum dum...
And I don't think it's funny
to see us fade away
It's all 'bout the money
It's all 'bout the dum dum...
and I think we got it all wrong
Anyway

It's all 'bout the money
It's all 'bout the dum dum...
And I don't think it's funny
to see us fade away
It's all 'bout the money
It's all 'bout the dum dum...
and I think we got it all wrong anyway
Anyway

Senin, 13 Februari 2012

Syarat Bagi Mata Anda

Syarat Bagi Mata Anda

Sahabat

“Berdua lebih baik dari pada seorang diri,” karena seorang sahabat dapat melipatgandakan sukacita kita dan menjadi tempat berbagi dukacita. —HDF

God's In Control { Step Back }

God's in control, no matter what you think,
This universe belongs to Him
Everything you see and everything you don't
All is His, except for the sin,

So let Him help you through life
Whatever, come what may
Step back and watch, let God
Cause He can, Make Your Day,

Just learn to trust and lean on Him
Through Jesus Christ, His Only Son
You'll see mighty changes in your life
Victory over evil strongholds, one by one,

Yes, God's in control so let Him
Step back and let Him be
New Life, New Hope, New Peace
New Joy, on throughout all Eternity.

Minggu, 12 Februari 2012

Kandidat-Kandidat Perselingkuhan

Pernikahan yang bermasalah yang berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan banyaknya kebutuhan yang tak lagi terpenuhi atau mulai terganggu. Dan keadaan ini sangat rawan terhadap perselingkuhan.

Kemajuan teknologi komputer yang pesat dan adanya akses internet yang menjamur dimana-mana, membuat makin banyak orang terbawa masuk dalam arus perselingkuhan. Dengan tersedianya majalah-majalah dan video kaset yang berisi pornografi, bahkan cyberseks dari internet, ini membuat mereka terjebak dalam perbuatan selingkuh. Pornografi mempunyai dampak yang luar biasa berbahaya karena pengaruh atau cengkeramannya luar biasa. Kalau seseorang sudah sekali masuk dalam pornografi, biasanya akan terjerat dan sulit lepas, karena pikirannya akan dikuasai terus. Jika seorang suami mulai keranjingan menonton film-film yang mempunyai adegan seksual, itu menandakan ada yang tidak beres dalam dirinya.
Istrinya harus mengambil langkah untuk mencegahnya dan membicarakan masalah ini dengan suaminya. Memang ada juga wanita yang keranjingan nonton film seperti itu, tapi seringkali kasus ini terjadi pada kaum pria.
Ada sebagian orang yang mencoba menghalalkan hal ini dan merasa boleh menonton film yang demikian. Alasannya, dulu aku belum menikah dan tidak punyak kesempatan. Sekarang sudah menikah dan punya kesempatan untuk menikmati, toh akhirnya saya berhubungan dengan istri sendiri, bukan dengan orang lain. Sebenarnya pikiran seperti ini salah! Secara fisik memang dia berhubungan dengan si istri, tapi secara mental ia berhubungan dengan orang-orang yang dalam film itu. Dan itu berarti mental ia sudah berzinah dengan orang lain!

Ada banyak situasi dan kondisi tertentu yang bisa membuat kita lebih rawan terhadap perbuatan selingkuh, namun perlu diingat bahwa sebenarnya setiap orang rawan terhadap perselingkuhan. Jadi semua harus waspada, karena kita bisa masuk dalam jeratan itu. Perselingkuhan tidak hanya melanda kehidupan orang-orang yang tidak beriman, namun sudah melanda dan menghancurkan kehidupan anak-anak Tuhan. Tontonan yang berbau perselingkuhan begitu diminati dan disukai oleh masyarakat. Akibatnya masalah ini menjadi sesuatu yang sangat-sangat umum dan menjadi suatu tema yang semakin populer.

Kondisi seperti di atas akan menimbulkan beberapa dampak negatif , yaitu:

1. Sesuatu yang kita saksikan berulang kali akan membuat kita kehilangan rasa sensitif atau kepekaan tehadapnya. Beberapa tahun lalu, kita akan sangat bereaksi pada waktu mendengar apalagi menghadapi suatu perselingkuhan. Namun makin hari kita makin mengakomodasi isu tersebut sebagai sesuatu yang wajar terjadi, dan merupakan bagian dari kehidupan.

2. Makin banyak kasus-kasus perselingkuhan yang ditayangkan dalam bentuk-bentuk yang sepertinya menarik hati oleh media massa. Akhirnya ini akan membuat kita mempunyai suatu kekaguman tehadap perselingkuhan, seolah-olah perselingkuhan itu begitu indah, mesra, dan romantis.


Beberapa macam orang (kandidat) yang rawan terhadap perselingkuhan:

1. Mereka yang sudah lama mempunyai pernikahan yang bermasalah. Pernikahan yang bermasalah itu melelahkan, begitu melelahkan sehingga yang dirasakan oleh orang yang bersangkutan ialah kebutuhan akan kelegaan yang amat sangat.

2. Suami yang merasa dia tidak mempunyai kebutuhan untuk bertanggungjawab kepada istri. Biasanya kaum laki-laki yang melakukan hal ini. Di mana dalam hubungannya dengan sang istri, si suami boleh bersikap sekehendak hatinya tanpa harus memberikan pertanggungjawaban kepada isteri. Ini adalah pola hubungan nikah yang membuat seseorang itu rawan sekali terhadap perselingkuhan.

3. Seseorang yang mempunyai masa kecil bermasalah. Ada orang yang pada masa kecilnya ditekan atau merasa dirinya tidak berharga. Namun sekarang mulai berharga atau misalnya ada dorongan untuk menolong orang yang terlalu kuat, menyenangkan hati orang tanpa batas, dan tidak bisa mengakui keterbatasannya sehingga terus mau menolong. Akhirnya ia menolong teman wanita atau pria yang sedang bermasalah, dia dengarkan, bantu dan akhirnya terjerumus, makin lama makin intim.

4. Seseorang yang mengalami perubahan yang sangat drastis. Adanya perubahan yang sangat drastis dan tiba-tiba dalam kehidupan akan membuat kita rawan terhadap perselingkuhan. Misalnya, di PHK, mengalami krisis atau kejatuhan ekonomi, ini akan menimbulkan frustasi yang berat dan seseorang akan kehilangan jati diri. Seseorang yang mengalami peningkatan status ekonomi secara mendadak juga rentan terhadap perselingkuhan. Karena keuangannya pun meningkat dengan tiba-tiba sehingga bisa melakukan banyak hal.

5. Orang berusia 40-an atau di atas 40 yang mengalami pubertas kedua. Cukup banyak perselingkuhan menimpa mereka yang memasuki tahap ini. Salah satu faktor lain yang terkait dengan pubertas II ini ialah, karena pada usia 40-an umumnya kita sudah kehilangan orang tua kita. Sewaktu orang tua masih hidup, tanpa disadari kita ini masih merasa diawasi dan harus bertanggung jawab kepada mereka. Harus menjaga nama baiknya, kalau kita berbuat yang tidak-tidak ada orang tua yang menegur kita. Sebab orang tua memang yang paling bebas menegur kita. Namun pada waktu orang tua sudah tidak ada lagi, secara psikologis dan tanpa disadari kita merasa terbebas dari tanggung jawab untuk menjaaga nama baik mereka, dsb. Tiba-tiba kita merasa lebih berani untuk melakukan perselingkuhan. Jadi ini adalah faktor yang patut diperhatikan.


Bagian firman Tuhan untuk menguatkan dan membentengi suami-istri : "Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin daripada minyak, tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua. Kakinya turun menuju maut, langkahnya menuju dunia orang mati. Ia tidak menempuh jalan kehidupan, jalannya sesat, tanpa diketahuinya." Amsal 5:3-6

"Jauhkanlah jalanmu daripada dia, dan janganlah menghampiri pintu rumahnya,…" Amsal 5:8

Amsal 5 memperingatkan kita tentang perzinahan. Nasihat firman Tuhan jelas sekali, yaitu janganlah memulai, janganlah mendekat-dekat, atau mencari-cari alasan. Kalau kita sudah mulai, sulit bagi kita untuk akhiri. Mencegah lebih baik dari pada mengobati, itu yang lebih baik. Salah satu hukum taurat dalam Keluaran 20:14 berbunyi dengan jelas: "Jangan berzinah". Perselingkuhan adalah perzinahan. Perzinahan tetap perzinahan, dan ini melanggar firman Tuhan. Apalagi Tuhan Yesus sendiri pernah mengatakan, bahwa kalau kita melihat seseorang yang berlawanan jenis lalu gairah kita bangkit, itu pun sudah merupakan perzinahan. Jadi walaupun masyarakat dan lingkungan di sekitar kita memperbolehkan perselingkuhan, firman Tuhan jelas melarangnya.

Amsal 5 : 8, "Jauhkanlah jalanmu daripada dia, dan janganlah menghampiri pintu rumahnya." Amsal 5 adalah Amsal tentang perzinahan, jadi nasihat firman Tuhan jelas yaitu janganlah memulai, janganlah mendekat-dekat, janganlah mencari-cari alasan.

Saya kira sekarang istilah perselingkuhan kehilangan bobot moralnya karena tidak lagi dikaitkan dengan Tuhan, namun dikaitkan dengan mengkhianati pasangan. Itu tetap adalah suatu perzinahan dan perzinahan tetap kita sebut perzinahan, bukan nama lain.

PERCERAIAN

Perceraian merupakan tindakan yang dilarang oleh Tuhan, karena dampak dari perceraian itu sendiri terlalu pahit baik bagi yang melakukannya, bagi pasangannya dan terlebih juga bagi anak-anaknya.

Penyebab perceraian dikategorikan dalam beberapa golongan, yaitu:
1. Kekurangan makanan emosional dalam pernikahan, ibarat pohon yang kurang gizi, kurang dirawat yang akhirnya kering dan mati.
2. Adanya hama yang menyerang pohon Hama tersebut diilustrasikan sebagai pertengkaran, keributan-keributan keras, masuknya orang lain yang pada akhirnya mengakibatkan pernikahan itu rontok.
3. Kurangnya pupuk bagi pohon tersebut. Artinya suami-istri hidup mengikuti arus kerutinan hidup, istri sibuk mengurus anak dls, sehingga sedikit waktu yang diberikan bagi pasangan.

Pengaruh perceraian terhadap anak-anak adalah pengaruh negatif: Riset longitudinal yaitu riset yang dilakukan sepanjang waktu tertentu dan waktunya cukup lama (waktu anak masih kecil sampai beberapa tahun kemudian menjadi orang dewasa). Menghasilkan : bahwa luka-luka yang diderita si anak ternyata dibawa sampai dewasa, kepahitan-kepahitan yang dirasakan dibawa sampai dewasa meskipun perceraian orang tuanya terjadi 10 tahun yang lampau.Berdampak pada pernikahan anak. Konsep tentang pernikahan itu berpengaruh, bahwa pernikahan itu tidak selama-lamanya dan bisa bercerai, dan sepertinya itu memberikan izin untuk bercerai.Tanpa disadari perceraian memberikan solusi, jadi orangtua tidak cocok ya bercerai. Akhirnya si anak mengadopsi, akibatnya daya tahan atau daya juang dalam pernikahan kurang atau sangat mengendor.

Secara sosial, kalau orangtua kita, sanak saudara kita tidak ada perceraian, maka kita agak takut mengambil inisiatif bercerai, jangan sampai kita menjadi orang pertama dalam keluarga kita yang bercerai. Kalau orangtua sudah bercerai, sekurang-kurangnya tahu satu hal bawa orang tua kita tidak akan memarahi kita atu tidak berkata apa-apa sebab mereka melakukannya juga.


Tahap perceraian sebagai berikut:

1. Perceraian emosional, pertengkaran yang terjadi mengakibatkan kematian cinta, dalam pernikahan dan ujungnya adalah perceraian.
2. Perceraian fisik, tidak lagi tidur bersama akibatnya seks tidak terpenuhi, timbul problem baru yaitu munculnya orang ketiga.
3. Perceraian geografis, pisah tempat (secara fisik dan emosional dingin) dan hal ini sangat jarang untuk bisa bersatu kembali.
4. Perceraian total.

Sesungguhnya bagi pasangan yang memiliki hubungan yang jelek tidak berani mengambil keputusan bercerai, karena hal itu sangat menyakitkan. Mereka biasanya akan tetap bertahan. Namun ketika orang ketiga muncul pernikahan itu diancam putus.

Matius 19:6, tetapi Aku berkata: "Apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia." Kenapa Tuhan melarang perceraian? Karena Tuhan tahu dampak perceraian itu terlalu pahit, baik pada yang melakukannya, pasangannya maupun anak-anaknya. Yang paling penting kita lakukan adalah ketaatan kepada Tuhan dan hal itu akan mendatangkan berkat.

Pengkhianatan Dalam Pernikahan

Salah satu atau mungkin krisis terbesar dalam pernikahan adalah pengkhianatan. Berita bahwa pasangan telah berselingkuh dapat diibaratkan seperti tornado yang secara sekejab melanda dan menyapu bersih kehidupan yang telah dibangun bersama. Marilah kita pelajari kembali dinamika perselingkuhan dan apakah yang dapat dilakukan untuk menghindar dari bencana pengkhianatan ini.

KRISIS PERNIKAHAN ADALAH KRISIS PENGKHIANATAN:

ò Lebih luas dan dalam daripada sekadar perselingkuhan.

ò Biasanya merupakan puncak gunung esùtumpukan masalah.

Apa pun penyebab pengkhianatan itu, hasil akhirnya adalah:

ò Rasa TIDAK PUAS

ò Rasa BUNTU, tidak bisa menembus pasangan

ò Rasa SEPI DAN HAMPA

Pada umumnya usaha demi usaha sudah dikerahkan untuk menyelesaikan masalah namun perubahan hanya berlangsung sementara atau malah tidak ada perubahan sama sekali. Pada akhirnya perselingkuhan menjadi:

ò Sebuah ALTERNATIF lain, ketimbang hidup dalam ketidakbahagiaan

ò Sebuah PERISTIRAHATAN dari kemelut yang menyusahkan

Penyebab lain perselingkuhan bersumber dari masalah kepribadian:

ò Selalu membutuhkan AFIRMASI atau pengakuan

ò Selalu membutuhkan STIMULASI atau gairah

JADI, APAKAH YANG SEHARUSNYA TELAH DILAKUKAN:

ò Seharusnya lebih BERHATI-HATI memilih pasangan: Banyak bencana dapat dihindarkan kalau saja kita lebih berhati-hati !

ò Seharusnya lebih memfokuskan pada yang hal-hal yang POSITIF ketimbang negatif. Ingat: Umumnya hal yang menyatukan kita adalah hal yang PENTING sedang hal yang memisahkan kita dan membuat kita bertengkar terus adalah hal yang tidak penting.

ò Seharusnya lebih memfokuskan perhatian pada pengembangan DIRI YANG SEHAT, karena diri yang sehat akan menghasilkan:

+ KOMUNIKASI yang sehat

+ RELASI yang sehat

Mohon diingat: Diri yang SEHAT adalah diri yang MENARIK orang, sedang diri yang TIDAK SEHAT adalah diri yang MENGHALAU orang.

ò Seharusnya telah merencanakan dan melakukan kegiatan yang menyenangkan: Kegiatan menyenangkan menciptakan hati yang senang dan hati senang menciptakan relasi yang kuat.

ò Seharusnya telah memberi lebih banyak waktu untuk belajar MENGAMBIL KEPUTUSAN bersama. Ini adalah keterampilan yang berharga.

ò Seharusnya telah memberi lebih banyak waktu untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan konflik:

+ Di dalam yang benar, ada yang salah dan di dalam yang salah, ada yang benar. Jadi, jangan terlalu yakin diri

+ Memahami dan menyampaikan pemahaman adalah separuh jalan menuju perdamaian.

+ Kerugian dari mengalah ternyata tidak SEBURUK yang dibayangkan dan keuntungan dari kemenangan ternyata tidak SEMANIS yang dibayangkan.

ò Seharusnya lebih membatasi diri dan lebih mengawasi pasangan dalam pergaulan. Ingat: rasa ingin tahu melahirkan ingin puas dan ingin puas melahirkan ingin lagi.

ò Seharusnya telah memberi lebih banyak perhatian pada hal rohani: Mengasihi Tuhan, lebih dari melayani Tuhan

+ Takut kepada Tuhan, lebih dari tahu tentang Tuhan

+ Hidup kudus, lebih dari hidup baik



APA YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN SEKARANG?

Pada umumnya dalam kasus pengkhianatan, akan ada satu pihak yang berniat untuk memulihkan relasi dan ada satu pihak yang tidak berminat. Itu sebabnya langkah pertama, bukanlah menanyakan apakah ia berniat memulihkan relasi melainkan, APAKAH KITA BERNIAT MEMULIHKAN RELASI? Mengapa kita harus bertanya demikian ?

+ Diperlukan KESABARAN yang panjang.

+ Diperlukan DUKUNGAN yang kuat.

+ Diperlukan IMAN yang tegar

Jika kita bersedia menyanggupinya, maka kita mesti melakukan hal berikut ini:

+ Timbalah kekuatan setiap hari dari Tuhan lewat doa dan Firman-Nya.

+ Fokuskan perhatian pada tugas dan tanggung jawab kita saja, bukan tugas dan tanggung jawabnya.

+ Jangan terlalu memerhatikan detail perbuatannya sebab ini akan mengayunkan suasana hati kita.

+ Ingat: Keluarga membutuhkan kestabilan dan saat ini, kita adalah satu-satunya tiang.

Firman Tuhan:

Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. (Roma 5:3-5) 


Maleakhi 2:15-16, “Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh ? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu ? Keturunan ilahi ! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. Sebab Aku membenci perceraian, firman Tuhan, Allah Israel – juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman Tuhan semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat !” Jadi firman Tuhan jelas berkata dua hal, jaga diri jangan berkhianat. Itu yang mesti kita pegang.

Setelah Perselingkuhan

Perselingkuhan pada hakekatnya merupakan perzinahan, yaitu suatu tindakan yang dilarang oleh Tuhan, dan sekaligus perbuatan yang tidak mendatangkan berkat dan damai sejahtera.

Masalah perselingkuhan memang masalah yang cukup berat yang harus diatasi oleh sepasang suami-istri. Namun tidak mudah bagi pasangan suami-istri ini untuk memulihkan hubungannya seperti semula, ketika masalah perselingkuhan itu sudah diselesaikan.

Pada masa badai perselingkuhan menerpa, kita mengeluarkan segenap energi untuk bertahan. Apa yang terjadi setelah badai selingkuh berlalu kadang mengejutkan. Kita malah saling mencakar dan relasi antara suami-istri justru memburuk. Mengapa?Pada masa badai selingkuh menerpa, kita bersatu padu melawan satu sasaran yang sama, yakni si pengganggu itu. Setelah ancaman itu lenyap, kita kembali melihat ketidakcocokan yang telah membuka pintu perselingkuhan itu.

Pada masa bertahan, target kita adalah menyelamatkan pernikahan. Semua perasaan luka dan terabaikan serta kebutuhan kita kesampingkan. Setelah badai selingkuh lewat, kita barulah menyadari luka yang ditimbulkan dan kebutuhan yang tak terpenuhi. Perasaan marah yang tadinya kita kesampingkan sekarang terangkat ke permukaan dan mulai kita ekspresikan kepada pasangan.

Badai selingkuh acap kali mengobrak-abrik struktur rumah tangga. Jika sebelumnya kita berada di bawah kekuasaannya, mungkin sekali sekarang kita berdiri sejajar dengannya. Atau kebalikannya. Mungkin dia dulu yang berada di bawah kendali kita, sekarang ia berada di atas kita. Perubahan ini menuntut penyesuaian peran, hak, dan tanggung jawab.

Apa yang harus kita lakukan?
1. Pelaku selingkuh harus menyadari bahwa kesembuhan emosional tidak terjadi dengan segera dan memerlukan waktu yang panjang. Izinkan pasangan untuk marah dan mewujudkan lukanya.

2. Ketidakcocokan tidak pudar dengan berakhirnya perselingkuhan; inilah masanya membereskan masalah, dan bukan menutupinya. Mintalah bantuan seorang konselor untuk menolong menyelesaikannya.

3.Perubahan memang mencemaskan namun sering kali perubahan adalah untuk kebaikan bersama. Jadi, jangan kaku dan menolak perubahan.

Kalau kita rendah hati dan takut akan Tuhan, tidak ada selingkuh. Namun kalau sampai kita telah jatuh ke dalam dosa selingkuh, dosa perzinahan, dan kita ingin bereskan kembali, bangun kembali rumah tangga kita ini kuncinya, rendah hati untuk mau menerima perubahan, menerima peran yang baru, mengalami keterbatasan, rendah hati mengakui kesalahan dan minta maaf, dan terus-menerus takut akan Tuhan. Ini panduan kita karena kita tahu Tuhan mengawasi kita, jangan lagi berbuat dosa.

Firman Tuhan "Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan, dan kehidupan." Amsal 22:4

PERSELINGKUHAN

Hai....blogger...

Kali ini aku akan mengupas tentang keluarga yakni hubungan suami-istri dan apa-apa saja yang dapat membuat hancurnya rumah tangga Kristen (menarik untuk dibaca dan bisa menambah pengetahuan bagi mereka yang mau tahu lebih dalam tentang pernikahan itu sendiri).

Perselingkuhan, perceraian, mengapa bisa terjadi???? bahkan dikalangan rumah tangga Kristen itu sendiri.... Apakah ini tandanya bahwa keluarga Kristen sudah melupakan Tuhan sehingga takut akan Tuhan tidak ada lagi dalam kehidupan mereka dan mereka menyangkal semua yang dikerjakan-Nya??? Apakah Tuhan tidak dilibatkan dalam rumah tangga mereka???

Ingatlah  (Yakobus 1:14-16 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!)

Ini adalah realita yang kita hadapi dijaman yang super instan...semoga hubungan kita dengan pasangan bukan hubungan yang instan tetapi hubungan yang terjalin dan yang penuh dengan proses demi proses untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih berharga bersama pasangan yang Tuhan percayakan bagi kita masing-masing (baik dengan kelebihan maupun kekurangannya)..... bertanggung jawab untuk semua yang Tuhan berikan bagi kita, hidup kudus dalam pernikahan yang telah Tuhan rancangkan dan yang Tuhan tetapkan bagi kita sehingga kita patut menjadi teladan bagi keturunan kita kelak (tidak mendatangkan kutuk,nantinya) dan bagi sesama serta disebut sebagai anak-anak Allah yang taat melakukan kehendak-Nya dimuka bumi ini.

Topik-topik ini akan dibahas lebih ringkas ...

Check it out ....

Perselingkuhan adalah suatu hubungan pribadi di luar nikah, di dalamnya ada unsur relasi yang pribadi dan melibatkan sekurang-kurangnya satu individu, baik yang satu berstatus sudah menikah dan yang satunya belum/tidak menikah, atau dua-duanya sudah menikah. Perselingkuhan bisa terjadi karena dua pihak saling tertarik pada saat yang bersamaan, tapi bisa juga diawali hanya oleh satu pihak yang merasa tertarik kepada orang lain. Orang ini kemudian mengambil langkah-langkah proaktif untuk mendekatkan diri dengan orang yang diminatinya. Misalkan, dalam suatu pernikahan suami tidak lagi mendapatkan kepenuhan kebutuhannya dari si istri, dia mendapatkan semua itu dari wanita yang lain.Perselingkuhan mempunyai beberapa lapisan atau kategori:

Lapisan yang pertama dan merupakan awal dari perselingkuhan, yaitu yang bersifat emosional. Ini terjadi dimana seseorang mengalami ketertarikan dan begitu memikirkan orang lain melebihi pasangannya sendiri. Dan orang lain itu menjadi penyedia kebutuhan-kebutuhan emosionalnya. Pada tahap ini biasanya belum sampai pada kontak fisik.

Lapisan yang lebih dalam yaitu perselingkuhan yang melibatkan keduanya, secara emosional dan juga fisik. Pada tahap ini umumnya kaum pria akan condong kepada sasaran atau tujuan akhir yaitu, hubungan seksual. Di sini sudah terjadi hubungan suami istri antara dia dengan orang lain.

Kategori iseng-iseng, yaitu perselingkuhan yang dimulai dan diakhiri hanya dengan hubungan fisik belaka. Ketertarikan fisik pada orang lain itu begitu kuat sehingga tidak lagi mengenal perbedaan status ekonomi dan pendidikan. Jadi tidak ada ketertarikan emosional, dan ini bisa dikatakan sekedar iseng-iseng saja. Ini merupakan tipe yg cukup umum, dalam kategori ini si pelaku itu kemungkinan besar tidak ada ketertarikan emosional, jadi hubungan selingkuhnya adalah untuk memenuhi keinginan seksualnya belaka.

Sekurang-kurangnya ada tiga unsur yang terkandung dalam perselingkuhan, yaitu:
1. Saling ketertarikan
2. Maka masuklah mereka ke tahap berikutnya, yaitu tahap saling ketergantungan.
Dia benar-benar mulai mencurahkan dirinya dan bagian hidupnya kepada si orang itu, sehingga pada waktu orang itu tidak ada dia sangat merasa kehilangan.
3. Tahap ketiga adalah tahap yang mengandung unsur saling memenuhi.

Pada tahap ini masing-masing dengan sadar mencoba untuk memenuhi kebutuhan yang satunya. Jadi bukan saja secara natural, otomatis, tapi sekarang sudah terencana, bagaimana saya bisa dan mau membahagiakan engkau, bagaimana saya mencoba untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhanmu, secara sadar ini saya lakukan.

Beberapa tipe pasangan atau keluarga yang mudah tergoda atau mempunyai kecenderungan untuk berselingkuh:
  • Keluarga yang si suami atau isteri memang seseorang yang membutuhkan kontak seksual yang lebih variatif.
  • Pasangan atau seseorang yang hidup dalam lingkungan yang toleransi terhadap perbuatan selingkuh. 
  • Pasangan yang rawan terhadap perselingkuhan adalah mereka yang memiliki dan mengalami perubahan sangat besar dalam kehidupannya.
  • Keluarga yang rentan terhadap perselingkuhan adalah orang-orang tertentu yang merasa sungkan, tapi salah kaprah.

    Firman Tuhan dalam Matius 5:31, 32 berkata: "Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberikan surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah." Ini jelas sekali melarang perbuatan perselingkuhan.

    Apa yang Tuhan larang harus kita taati. Kita mungkin bisa mengajukan seribu satu alasan, kenapa saya harus bersama dengan wanita atau pria lain, tapi tetap Tuhan lah yang harus kita hormati dan FirmanNya melarang kita untuk berzinah. "Jangan berzinah" merupakan salah satu dari hukum taurat yang Allah berikan melalui Nabi Musa dan juga merupakan larangan dari Tuhan Yesus. Tiada yang hidup yang lebih bahagia dan diberkati selain jika kita mentaati firmanNya.
Ingatlah !!! 
Ibrani 13 : 4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

Sabtu, 11 Februari 2012

When You Believe



Many nights we pray

With no proof anyone could hear

And our hearts a hopeful song

We barely understand

Now we are not afraid

Although we know there's much to fear

We were moving mountains long

Before we know we could



There can be miracles

When you believe

Though hope is frail

It's hard to kill

Who know what miracle

You can achieve

When you believe

Somehow you will

You will when you believe



In this time of fear

When prayer so often proves in vain

Hope seems like the summer birds

Too swiftly flown away

And now I am standing here

My heart's so full I can't explain

Seeking faith and speaking words

I never thought I'd say



There can be miracles

When you believe (When you believe)

Though hope is frail

It's hard to kill

Who know what miracle

You can achieve (You can achieve)

When you believe

Somehow you will

You will when you believe



They don't always happen when you ask

And it's easy to give in to your fear

But when you're blinded by your pain

Can't see you way safe through the rain

Thought of a still resilient voice

Says love is very near



There can be miracles (miracles)

When you believe (When you believe)

Though hope is frail

It's hard to kill

Who know what miracles

You can achieve (You can achieve)

When you believe

Somehow you will

You will when you believe

You will when you believe

You will when you believe

Just believe

You will when you believe

One Moment In Time



Each day I live
I want to be
A day to give
The best of me
I'm only one
But not alone
My finest day
Is yet unknown

I broke my heart
Fought every gain
To taste the sweet
I face the pain
I rise and fall
Yet through it all
This much remains

I want one moment in time
When I'm more than I thought I could be
When all of my dreams are a heartbeat away
And the answers are all up to me
Give me one moment in time
When I'm racing with destiny
Then in that one moment of time
I will feel
I will feel eternity

I've lived to be
The very best
I want it all
No time for less
I've laid the plans
Now lay the chance
Here in my hands

Give me one moment in time
When I'm more than I thought I could be
When all of my dreams are a heartbeat away
And the answers are all up to me
Give me one moment in time
When I'm racing with destiny
Then in that one moment of time
I will feel
I will feel eternity

You're a winner for a lifetime
If you seize that one moment in time
Make it shine

Give me one moment in time
When I'm more than I thought I could be
When all of my dreams are a heartbeat away
And the answers are all up to me
Give me one moment in time
When I'm racing with destiny
Then in that one moment of time
I will be
I will be
I will be free
I will be
I will be free

I Have Nothing




Share my life,
Take me for what I am.
'Cause I'll never change
All my colors for you.

Take my love,
I'll never ask for too much,
Just all that you are
And everything that you do.

I don't really need to look
Very much further/farther,
I don't wanna have to go
Where you don't follow.
I will hold it back again,
This passion inside.
Can't run from myself,
There's nowhere to hide.
(Your love I'll remember forever.)

Chorus:
Don't make me close one more door,
I don't wanna hurt anymore.
Stay in my arms if you dare,
Or must I imagine you there.
Don't walk away from me.
(No, don't walk awya from me. Don't you dare walk away from me.)
I have nothing, nothing, nothing
If I don't have you, you (you, you, you./If I don't have you, oh, oo.)

You see through,
Right to the heart of me.
You break down my walls
With the strength of your love.

I never knew
Love like I've known it with you.
Will a memory survive,
One I can hold on to?

I don't really need to look
Very much further/farther,
I don't wanna have to go
Where you don't follow.
I will hold it back again,
This passion inside.
Can't run from myself,
There's nowhere to hide.
 (Your love I'll remember forever.)

PS : I love this song....

Jumat, 10 Februari 2012

One


One song can spark a moment
One flower can wake the dream
One tree can start a forest
One bird can herald spring
One smile begins a friendship
One hand clasp lifts a soul
One star can guide a ship at sea
One word can frame the goal
One vote can change a nation
One sunbeam lights the room
One candle wipes out darkness
One laugh will conquer gloom
One step must start each journey
One word must start each prayer
One hope will raise our spirits
One touch can show you care
One voice can speak with wisdom
One heart can know what's true
One life can make the difference
You see it's up to YOU!

Rabu, 08 Februari 2012

Warna Persahabatan

Di suatu masa warna-warna dunia mulai bertengkar Semua menganggap dirinyalah yang terbaik yang paling penting yang paling bermanfaat yang paling disukai HIJAU berkata:"Jelas akulah yang terpenting. Aku adalah pertanda kehidupan dan harapan. Aku dipilih untuk mewarnai rerumputan, pepohonan dan dedaunan. Tanpa aku, semua hewan akan mati. Lihatlah ke pedesaan, aku adalah warna mayoritas..."

BIRU menginterupsi: "Kamu hanya berpikir tentang bumi, pertimbangkanlah langit dan samudra luas. Airlah yang menjadi dasar kehidupan dan awan mengambil kekuatan dari kedalaman lautan. Langit memberikan ruang dan kedamaian dan ketenangan. Tanpa kedamaian, kamu semua tidak akan menjadi apa-apa"

KUNING cekikikan: "Kalian semua serius amat sih? Aku membawa tawa, kesenangan dan kehangatan bagi dunia. Matahari berwarna kuning, dan bintang-bintang berwarna kuning. Setiap kali kau melihat bunga matahari, seluruh dunia mulai tersenyum. Tanpa aku, dunia tidak ada kesenangan."

ORANYE menyusul dengan meniupkan trompetnya: "Aku adalah warna kesehatan dan kekuatan. Aku jarang, tetapi aku berharga karena aku mengisi kebutuhan kehidupan manusia. Aku membawa vitamin-vitamin terpenting. Pikirkanlah wortel, labu, jeruk, mangga dan pepaya. Aku tidak ada dimana-mana setiap saat, tetapi aku mengisi lazuardi saat fajar atau saat matahari terbenam. Keindahankubegitu menakjubkan hingga tak seorangpun dari kalian akan terbetik di pikiran orang."

MERAH tidak bisa diam lebih lama dan berteriak: "Aku adalah Pemimpin kalian. Aku adalah darah - darah kehidupan! Aku adalah warna bahaya dan keberanian. Aku berani untuk bertempur demi suatu kausa. Aku membawa api ke dalam darah. Tanpa aku, bumi akan kosong laksana bulan. Aku adalah warna hasrat dan cinta, mawar merah, poinsentia dan bunga poppy."

UNGU bangkit dan berdiri setinggi-tingginya ia mampu: Ia memang tinggi dan berbicara dengan keangkuhan. "Aku adalah warna kerajaan dan kekuasaan. Raja, Pemimpin dan para Uskup memilih aku sebagai pertanda otoritas dan kebijaksanaan. Tidak seorangpun menentangku. Mereka mendengarkan dan menuruti kehendakku." Akhirnya

NILA berbicara lebih pelan dari yang lainnya, namun dengan kekuatan niat yang sama: "Pikirkanlah tentang aku. Aku warna diam. Kalian jarang memperhatikan daku, namun tanpaku kalian semua menjadi dangkal. Aku merepresentasikan pemikiran dan refleksi, matahari terbenam dan kedalaman laut. Kalian membutuhkan aku untuk keseimbangan dan kontras, untuk doa dan ketentraman batin."

Jadi, semua warna terus menyombongkan diri, masing-masing yakin akan superioritas dirinya.
Perdebatan mereka menjadi semakin keras. Tiba-tiba, sinar halilitar melintas membutakan.
Guruh menggelegar. Hujan mulai turun tanpa ampun. Warna-warna bersedeku bersama ketakutan,
berdekatan satu sama lain mencari ketenangan.

Di tengah suara gemuruh, hujan berbicara:
"WARNA-WARNA TOLOL, kalian bertengkar satu sama lain, masing-masing ingin mendominasi yang lain. Tidakkah kalian tahu bahwa kalian masing-masing diciptakan untuk tujuan khusus,
unik dan berbeda? Berpegangan tanganlah dan mendekatlah kepadaku!" Menuruti perintah, warna-warna berpegangan tangan mendekati hujan, yang kemudian berkata:

"Mulai sekarang, setiap kali hujan mengguyur, masing-masing dari kalian akan membusurkan diri sepanjang langit bagai busur warna sebagai pengingat bahwa kalian semua dapat hidup bersama dalam kedamaian.

Pelangi adalah pertanda Harapan hari esok."
Jadi, setiap kali HUJAN deras menotok membasahi dunia,
dan saat Pelangi memunculkan diri di angkasa marilah kita
MENGINGAT untuk selalu MENGHARGAI satu sama lain.
MASING-MASING KITA MEMPUNYAI SESUATU YANG UNIK KITA SEMUA DIBERIKAN KELEBIHAN UNTUK MEMBUAT PERUBAHAN DI DUNIA DAN SAAT KITA MENYADARI PEMBERIAN ITU, LEWAT KEKUATAN VISI KITA,
KITA MEMPEROLEH KEMAMPUAN UNTUK MEMBENTUK MASA DEPAN ....

Persahabatan itu bagaikan pelangi:

Merah bagaikan buah apel, terasa manis di dalamnya.
Jingga bagaikan kobaran api yang tak akan pernah padam.
Kuning bagaikan mentari yang menyinari hari-hari kita.
Hijau bagaikan tanaman yang tumbuh subur.
Biru bagaikan air jernih alami.
Ungu bagaikan kuntum bunga yang merekah.
Nila-lembayung bagaikan mimpi-mimpi yang mengisi kalbu

Berpikir Negatif Tidak Menguntungkan

"No empowerment is so effective as self-empowerment. In this world, the optimists have it, not because they are always right, but because they are positive. Even when wrong, they are positive, and that is the way of achievement. - Tidak ada kekuatan yang paling efektif dibandingkan kekuatan dari dalam diri sendiri. Di dunia ini, hanya orang-orang optimis yang mempunyai kekuatan besar. Bahkan ketika segalanya berjalan keliru, mereka tetap positif dan itulah jalan menuju prestasi." (David Landes - California)

Berdasarkan beberapa penelitian ilmiah disimpulkan bahwa berpikir negatif memberikan pengaruh buruk yang lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya. Salah satu pengaruh berpikir negatif adalah melemahkan sistem kekebalan tubuh. Berpikir negatif juga menyebabkan seseorang tertekan dan kehilangan banyak energi. Dampak yang lebih buruk dari berpikir negatif adalah mengakibatkan seseorang tidak mampu lagi berbuat sesuatu untuk menciptakan prestasi maupun kebahagiaan.

Kisah asmara sepasang muda-mudi berikut ini menjelaskan bagaimana pikiran yang negatif menyebabkan kisah asmara itu kandas begitu saja.

Tragedi itu bermula ketika pemuda tersebut harus pergi berjuang ke medan perang. Pada saat menghadapi peperangan, kaki kanannya putus terkena bom. Ia merasa tidak lagi pantas memiliki gadis pujaan hati karena cacat kaki.

Terpaksa ia meminta bantuan temannya agar memberitahu kekasihnya itu bahwa ia sudah gugur di medan peperangan. Pasca kejadian itu, ia justru melalui hari-hari dengan keputusasaan, karena ia masih sangat mencintai wanita itu. Hingga suatu ketika ia mendengar bahwa mantan kekasihnya akan segera menikah.

Pemuda tersebut merasa senang bercampur sedih. Di satu sisi ia senang kekasih hatinya sudah dapat menemukan pengganti, tetapi ia sedih karena kekasihnya akan segera menjadi milik orang lain. Pemuda tersebut ingin melihat mantan kekasihnya tersenyum bahagia. Ia sengaja datang pada acara pernikahan dan terus memperhatikan wanita itu secara diam-diam.

Tetapi ia sangat terperanjat ketika melihat calon suami kekasihnya itu. Sebab pria itu adalah teman seperjuangan yang terputus kedua kakinya akibat perang. Pemuda tersebut sangat menyesal mengapa dulu ia berpikir negatif dan terburu-buru memutuskan untuk mengundurkan diri karena kakinya terputus satu. Mengapa ia tidak menemui kekasihnya terlebih dahulu dan menanyakan secara langsung? Tetapi semua sudah terlambat, pemikiran negatif hanya meninggalkan penyesalan.

Kisah tersebut sebenarnya menegaskan bahwa kita seharusnya memikirkan kemungkinan terbaik terlebih dahulu, sebelum memikirkan kemungkinan terburuk. Sebab apa yang terjadi di depan nanti mungkin jauh lebih baik dari apa yang kita pikirkan. Semoga kita mempunyai satu kesamaan pendapat bahwa berpikir positif itu jauh lebih menguntungkan.

Karena itu budayakan berpikir positif dalam hidup Anda. Kemampuan berpikir positif terbentuk oleh kebiasaan-kebiasaan yang positif pula.

Berikut ini merupakan tips mengkondisikan diri agar setiap saat berpikir positif.

Tips yang pertama adalah mengurangi informasi negatif.

Mungkin Anda cenderung lebih sering mendengar berita tentang tragedi maupun tindak kejahatan, penindasan, penyelewengan dan lain sebagainya. Tetapi berita tentang keharmonisan, kepedulian, kejujuran dan cinta kasih seringkali luput dari perhatian. Maka mulai saat ini kurangi informasi tentang hal-hal yang negatif. Pada saat yang sama, konsumsi berita-berita yang membangkitkan optimisme. Ada baiknya jika Anda berusaha bergaul hanya dengan orang-orang yang secara pasti memberikan masukan positif terhadap cara berpikir. Brian Tracy mengatakan, "Get around the right people. Associate with positive, goal-oriented people who encourage and inspire you. - Bergaulah dengan orang yang tepat. Bekerjasamalah dengan orang yang positif, yang berorientasi kepada hasil, mereka yang membangkitkan semangat dan menginspirasikan banyak hal kepadamu." Dengan demikian, lambat laun cara berpikir Anda akan lebih positif.

Tips yang kedua adalah memfokuskan diri hanya kepada hal-hal yang positif.

Dalam hal ini Anda dituntut untuk lebih mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa. Daripada memikirkan tentang sesuatu yang hilang dalam hidup, akan lebih baik bila Anda membuat daftar anugrah Tuhan YME yang membuat Anda merasa lebih bersyukur.

Contohnya jika Anda sedang kesal atas kemalangan yang menimpa, mungkin berupa ban kempes, macet, pekerjaan belum beres, kehilangan dan lain sebagainya. Daripada terus memikirkan kemalangan itu, apakah tidak sebaiknya Anda merenungkan betapa besar anugrah Tuhan Yang Maha Esa, karena keajaiban kerja milyaran sel dalam tubuh Anda. Anugerah itu memungkinkan Anda tetap bernafas, melihat, mendengar, dan lain sebagainya. Pada saat itulah, Anda akan dapat merasakan bahwa kemalangan yang sedang Anda alami tidaklah seberapa dibandingkan anugrah Tuhan YME. Sehingga Anda dapat berpikir positif lagi dan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Tips selanjutnya adalah menerima kejadian apa adanya dan menghilangkan kesan negatif atau trauma.

Namun jika trauma itu benar- benar sulit dihilangkan, bukan berarti itu merupakan tanda-tanda kelemahan Anda. Cobalah sekali lagi memikirkan solusi-solusi konstruktif dan melakukan sesuatu yang memudahkan usaha Anda melupakan segala trauma atau kesan negatif.

Sebaiknya praktekkan beberapa tips tersebut minimal dalam kurun waktu satu bulan. Pada saat itu Anda dapat menilai bahwa cara berpikir sangat menentukan apakah Anda mampu memperoleh hasil negatif ataukah positif. Kata Zig Ziglar, "It"s not the situation, but wheather we react (negative) or respond (positive) to the situation that"s important. - Bukan persoalan situasinya yang tidak tepat, yang terpenting adalah bagaimana kita mereaksi atau merespon situasi tersebut." Pada saat yang sama Anda akan dapat menilai apakah benar berpikir positif sangat memudahkan Anda menjalani kehidupan ini?

Setelah itu barulah Anda boleh memutuskan untuk berpikir negatif ataukah berpikir positif saja. Saya sangat yakin Anda mengerti mana yang harus dipilih!

Ada Tawa di Balik Luka

Mungkin ini adalah tulisan saya yang paling konyol. Tidak ada kata puitis di dalam judul dan tidak ada pesan tersembunyi di balik tulisan ini. Semuanya saya nyatakan secara vulgar, terus terang dan tanpa basa-basi. Ini sejalan dengan sikap saya yang apa adanya, tanpa tambahan pemanis dan penyedap rasa. Kalau orang bertanya siapakah saya? Ya, saya adalah apa yang ada dalam tulisan saya.

Tanpa tedeng aling-aling, saya paling tidak suka dengan sikap NATO (No Action, Talk Only) atau istilah gaulnya OMDO (Omong Doang). Saya paling tidak suka dengan orang yang dengan berapi-api mengajarkan kesucian, kalau dirinya sendiri masih kotor. Saya juga tidak suka dengan pembawa Firman yang mengajak orang damai sejahtera, sedangkan dirinya masih saja bersungut-sungut, tidak pandai bersyukur dan menderita "pauperism" yang selalu merasa dirinya kekurangan.

Dengan kata lain, saya hanya menulis dan bersaksi mengenai apa yang saya imani dan amini. Sebelum saya mengajak orang bersuka cita, saya harus terlebih dulu bersuka cita. Saya tidak akan berbicara kepada orang banyak tentang Yesus Sang Pengasih, kalau saya sendiri masih terus mengiba, meminta belas kasihan orang lain dan tidak bisa mengasihi orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Saja juga tidak akan menulis tentang pentingnya bersyukur, sebelum saya pandai bersyukur baik dalam suka maupun duka, baik dalam keadaan sehat maupun terluka. Saya juga tidak akan bersaksi tentang indahnya melayani Tuhan, kalau saya masih diperhamba uang dan memilih-milih pelayanan yang "basah" dan beramplop tebal.

Kata "Luka" dalam tulisan ini mengandung makna yang sebenarnya, yaitu luka fisik. Saya perlu bersaksi tentang luka fisik, karena sendiri sering bergumul dengan sakit penyakit yang saya alami. Saya sendiri tidak setuju dengan syair lagu dangdut lawas yang mengatakan "lebih baik sakit gigi dapi pada sakit hati..." Mungkin bagi kebanyakan orang syair itu cocok. Tapi bagi saya pribadi, sangat tidak masuk akal. Mengapa demikian? Kalau saya sakit hati, saya hanya cukup menangis, mengadu kepada Tuhan di dalam doa, membaca Firman dan menyanyikan kidung-kidung pujian bertempo riang. Jadi tanpa harus bergantung isi dompet, rasa sakit hati saya bisa sembuh dengan kekayaan maaf yang saya miliki dan pengampunan yang Tuhan janjikan untuk saya sejauh saya mengampuni orang lain.

Nah, kalau sakit gigi gimana dong? Saya bisa merang-raung 1-2 hari hanya gara-gara sakit gigi. Gigi dan kepala saya makin sakit kalau dompet lagi kosong. Sampai saat ini saya belum pernah berhasil mengatasi sakit gigi atau sakit fisik lainnya tanpa bantuan orang lain, dokter atau obat-obantan yang semuanya berujung pada isi dompet. Jadi, bagi saya sakit fisik lebih berat dan lebih mahal dari pada sakit hati yang kesembuhannya sangat tergantung pada jamahan Tuhan Yesus. Kalau seseorang berjumpa dan memiliki hubungan pribadi yang erat dengan Tuhan Yesus, saya rasa tidak ada sikap dan perbuatan orang lain atau musuh yang bisa menyakitinya. Hati orang benar adalah tahta bagi Kristus dan Roh Kudus sendiri yang akan menangkal tombak dan pedang yang dihujamkan iblis. Dengan hikmat dan penyertaan Kristus kita akan mampu bertahan dan tidak goyah atau jatuh tersungkur ke dalam jurang dosa yang bernama sakit hati, dendam dan permusuhan.

Lagi pula kalau kita benar-benar kristiani, seharusnya tidak pernah ada kata musuh dalam hidup kita. Yang ada adalah orang yang memusuhi kita. Tetapi kita tetap tidak boleh menganggapnya sebagai musuh. Justru sebaliknya, kita harus berbelas kasihan terhadap orang-orang yang memusuhi kita atau sesamanya, karena dengan sikap memusuhi berarti mereka sedang berada jauh dengan Tuhannya.

Kembali ke soal sakit fisik, saya akui bahwa kadang-kadang saya KO karenanya. Saya setuju keselamatan dan kesehatan adalah mahal. Kalau soal keselamatan, saya anggap sudah beres karena sudah dibayar lunas oleh darah Kristus. Lha, kalau soal kesehatan, mau tidak mau saya harus merogoh kocek sendiri. Tuhan Yesus tidak pernah memberikan jaminan bahwa dengan mengikutNya, berarti saya akan terbebas dari sakit penyakit. Kalau saya sakit, Tuhan Yesus juga tidak pernah bermukjizat bim sala bim dan seketika itu juga penyakit saya lenyap. Tuhan Yesus juga tidak pernah memberi saya rejeki nomplok dari lotre, togel, kuis berhadiah berkedok SMS, arisan berantai atau penggandaan uang untuk berobat. Walaupun Tuhan Yesus sangat menyayangi saya, tetapi Ia belum pernah mengutus orang yang sekonyong-konyong datang dengan segepok uang untuk saya berobat. Tuhan Yesus justru berkali-kali mengingatkan saya harus bekerja keras walau harus menahan sakit.

Jadi kembali lagi, kesehatan bagi saya adalah sesuatu yang mahal. Untuk kesehatan saya, Tuhan Yesus hanya memberi saya kesadaran bahwa kesehatan lebih berharga dari pada sekedar materi. Ada kalanya Tuhan Yesus mengijinkan saya sakit supaya saya merasakan betapa Tuhan sangat mengasihi dan melawat saya melalui anak-anakNya. Tuhan Yesus mengijinkan saya sakit supaya ketika saya sehat, saya memiliki kepedulian, kasih sayang dan penghiburan untuk sesama yang menderita sakit.

Berbicara soal "Luka" saya justru tertawa dengan pengalaman konyol saya beberapa hari yang lalu. Tepatnya tanggal 12 Maret yang lalu, saya sungguh meraung-raung karena lutut saya terluka. Waktu itu kebetulan hari Sabtu, seperti biasa saya membeli koran Sinar Harapan tak jauh dari rumah. Sebelum ada kenaikan harga BBM, saya dan hampir seluruh tetangga sering menggunakan jasa ojek untuk keluar/masuk kompleks yang kira-kira 200m dari jalan yang dilalui angkot. Terlebih kalau hari sudah mulai gelap, banyak orang merasa ngeri berjalan sendiri melewati tanjakan terjal yang dipercaya orang masih angker.

Beberapa waktu yang lalu, saya menuliskan tentang bagaimana seharusnya kita menyikapi kenaikan harga BBM. Salah satunya saya menyarankan pembaca untuk berjalan kaki kalau hanya untuk jarak kurang dari 1 km. Saya tidak memusingkan apakah ada pembaca yang melakukannya atau tidak, tetapi saya harus tetap melakukannya sebagai saksi sekaligus teladan.

Waktu itu kira-kira jam 17.00 dan gelap sudah mulai mengusir senja. Saya memang sengaja berjalan kaki santai dengan tangan kiri menenteng koran dan tangan satunya menenteng duren (durian) pesanan anak saya. Selama perjalanan saya sedikit konflik dengan batin saya sendiri gara-gara dipanggil "teteh" oleh penjual durian. Saya tidak tahu apa sebabnya tapi panggilan itu kok rasanya aneh di telinga saya. Apalagi aksen bicara saya yang medok, penampilan saya yang "sudah tua" rasanya memang tidak pantas lagi dipanggil "teteh"oleh pedagang yang masih sangat belia itu.

Ketika saya menuruni jalan yang cukup menukik dan berbatu tajam, saya tergelincir dan sedetik kemudian saya sudah bersimpuh. Kejadiannya memang terlalu singkat dan saya sendiri kurang bisa menjaga keseimbangan. Jujur saja waktu itu saya lebih mengkuatirkan durian di tangan kanan dan celana panjang saya yang masih gres. Saya sempat blank beberapa detik dan tidak sadar di mana saya berada. Walaupun telapak tangan kanan saya tergores, saya masih lega ketika durian yang saya beli tidak mental jauh. Saya sering geli setiap mengingat "wajah kartun" saya yang bersuka cita dan bangga karena celana baru saya tidak robek, sedangkan rasa perih di lutut sudah tidak tertahankan. Saya juga geli mengingat nasehat saya yang sering saya pakai menghibur orang yang kira-kira demikian "Kalau kita mengerti seni jatuh, maka jatuhpun terasa nikmat dan indah". Sayang sekali, waktu jatuh saya sedang blank sehingga lupa menerapkan seni jatuh tanpa rasa sakit.

Sambil cengar-cengir saya memungut kembali duren yang telah melukai saya dan kembali berjalan dengan gagah, kembali ke rumah yang kira-kira masih berjarak 100m. Tapi begitu sampai di depan rumah, saya lemas sekali dan tiba-tiba ambruk. Tetangga saya yang melihat saya berlumuran darah, kontan panik karena menyangka saya blooding. Saya masih mendengar sayup-sayup suara para tetangga yang membagi tugas. Ada yang mengambil tanggung jawab menjaga anak-anak di rumah, ada yang bersedia mengontak RS dan ada juga yang menyalakan kendaraannya untuk mengatar saya ke rumah sakit.

Sebelum saya berangkat, saya masih sempat mengucapkan terima kasih untuk para tetangga dan menitipkan anak-anak kepada mereka. Karena dompet saya kebetulan kosong, saya pun menyerahkan ATM kepada salah seorang tetangga yang selama ini saya percaya dan saya ijinkan untuk tahu PIN saya.

Singkat cerita, saya harus telentang di RS. Hampir saja petugas salah membawa saya ke dokter kebidanan. Untung saja saya sadar dan berteriak "Oe, dengkul saya yang sakit, bukan ituannya". Tetangga saya pun menjadi malu karena ditertawakan petugas dan pasien lain.

Ketika dokter bedah memeriksa luka saya, langsung memerintahkan juru rawat untuk menyiapkan alat-alat operasi kecil. Dengan gaya instruksi, dokter itupun berkata "Kamu ambil gunting dan potong celananya! Kamu siapkan alkohol dan betadin untuk mencuci lukanya" Saya pun dengan cepat merespon "Lho, kok celana saya mau digunting, Dok?!" Dengan ketus dokter itu menjawab "Sekarang Ibu mau pilih celana atau dengkul?" 189ch, sadis man!" kata saya dalam hati, bernada cengengesan. Tetangga perempuan yang ikut mengantar saya tak kalah usilnya "Memangnya kredit celananya belum lunas, ya?" bisiknya sambil cekikikan. "Justru itu satu-satunya kenangan celana hasil keuntungan saya ngreditin celana, kok" kata saya melucu. Walaupun sudah dibius lokal, tetapi saya tetap berteriak-teriak ketika lutut saya mendapat 8 jahitan. Saya memang termasuk orang yang tidak tahan sakit. Saya pasti berteriak dan menangis begitu merasa sakit. Menyadari kelemahan tesebut, saya pun menggunakan telapak tangan saya untuk membekap mulut saya sendiri. Saya berharap walaupun saya berteriak, suara saya tidak sampai terdengar orang di luar ruangan.

Ketika dokter itu bertanya "Lho, tanganya kenapa?" Saya tetap mengaduh sambil berpura-pura tidak mendengar. Dalam hati saya bercanda-canda "Want to know aja! Udah tahu luka begitu, masih aja nanya! Kalau gua jawab jujur, memangnya lu mau ngapain? Memangnya beda tindakan untuk luka karena terjatuh dengan luka karena menahan durian? Gua minta diobatin, bukan pengin ditanya-tanya kenapa mengorbankan tangan untuk sebutir durian!"

Begitu selesai merawat dan menjahit luka saya, dokter itu menyarankan saya beristirahat dulu sambil menunggu radiolog datang untuk merontgen lutut saya. Dokter itu meminta saya untuk tidak terlalu banyak menggerakkan kaki kiri saya karena takut jahitannya akan jebol dan posisi tulang lutut dengan tempurungnya tidak pas. Waktu itu saya sempat protes "Lho, kalau belum jelas posisi tulang lutut dengan tempurungnya, kok sekarang sudah dijahit, dok? Nanti kalau lutut saya lepas dan harus dibetulkan, berarti jahitannya dibuka lagi, dok?" tanya saya was-was. Dokter jutek itu pun menjawab "Yang dokter saya apa situ?" Saya hanya menjawab dalam hati "Lha, jelas situ dong! Kalau situ bukan dokter, mana mungkin saya ngijinin situ nusuk-nusuk jarum di dengkul saya!"

Tidak cukup dengan hanya menasehati saya, dokter itu pun memerintahkan juru rawat untuk mengikat kaki saya dengan tempat tempa tidur. Saya hanya tersenyum sambil melucu di dalam hati "Lu orangnya nggak percayaan, ya? Gua nggak perlu gerak-gerakin kaki, cuma perlu gerak-gerakin jari tangan buat ngirim SMS ke atasan, sanak saudara dan kawan-kawan rohani. Lagian gua khan bukan orang yang bebal, kalau dinasehati untuk kebaikan nggak bakal ndableg"

Ketika tetangga menggoda "Mau makan apa? Durian ya?", saya pun hanya berkelakar "Kalau hanya ada satu permintaan yang boleh diajukan, saya minta lepasin ikatan kaki saya. Memangnya saya maling, pakai dikat-ikat segala?" Di tengah canda dan tawa, ada juga tetangga yang berseloroh "Lagian duren berduri saja dibela-belain, masih mending kalau durennya itu duda keren!". Saya pun berusaha membela diri dalam canda "Lho, duren yang itu juga penuh kenangan. Perlu perjuangan untuk mendapatkannya. Dari harga lima belas saya menawar dan menunggu lama untuk bisa mendapat harga sepuluh ribu. Untung saja, tangan ini tidak harus kena 10 jahitan!" Walaupun tangan saya sakit, saya masih menggunakan falsafah jawa "serba bejo". Maksudnya, masih bejo jatuh tertimpa durian, yang penting tidak terluka parah. Kalaupun terluka parah masih bejo, yang penting tidak tetanus. Kalaupun tetanus, masih bejo karena tidak mati. Kalaupun sampai mati masih tetap bejo karena bisa masuk surga.

Dari pada meratapi celanja baru yang sudah terpotong sebelah, saya mencoba bercanda ria dengan kawan-kawan rohani saya lewat SMS. Banyak SMS lucu dari adik-adik rohani saya, seperti "Mbak jangan lari-lari dulu ya.." Saya pun membalas dengan gurauan "Emangnya gw pesulap? Mo jalan aja gak bisa, gimana mo lari, oneng?!" Ada lagi pesan "Makanya Mbak jangan nakal, ha,ha,ha" dan saya pun membalas "Bawel ah!"

Walaupun lutut masih terasa nyeri dan perih, saya sempat menangis bahagia setelah mendapat SMS dari kakak kandung saya "Kamu layak mendapat bintang, karena penderitaan tidak membuatmu cengeng". Saya juga terharu ketika beberapa adik angkat saya menelpon dari Jakarta, Yogya dan Pontianak hanya karena mengkuatirkan keadaan saya. Saya juga terharu ketika orang terpenjara yang baru sekali saya lawat mengirim pesan lewat ponselnya "Ibu sakit apa? Bagaimana keadaan Ibu? Saya cuma bisa berdoa, semoga Ibu cepat sembuh, GBU" "Gila, baru sekali ini saya diberkati dengan �God bless you� sama nara pidana" kata saya heran bercampur harapan semoga orang itu pun percaya bahwa berkat Tuhan menjadi andalannya.

Ketika pulang ke rumah, gugatan pertama saya terima dari anak sulung saya yang duduk di kekas 6 SD."Makanya jangan nulis dan ngajarin orang jalan kaki, nanti disumpahin sama tukang ojek yang nggak dapat duit. Gara-gara Ibu nggak mau ngeluarin uang seribu untuk ojek, sekarang ibu harus mengeluarkan uang ratusan ribu" protes anak saya. "Bukan masalah jalan kaki atau naik ojek! Jalan kakinya sendiri memang bisa menghemat biaya dan membuat badan sehat. Kesalahan ibu adalah jalan sambil meleng. Jadi yang salah bukan tulisan ibu yang mengajak orang lain untuk jalan kaki. Toh ibu juga tidak mengajurkan orang berjalan sambil meleng!"

Ketika seorang tetangga menjenguk, ia pun membawa cerita kalau seminggu yang lalu anaknya jatuh dari ojek di tempat yang sama, sampai bengkak di sekujur tubuhnya. Dengan berapi-api ia membenarkan rumor yang mengatakan keangkeran tempat itu. Saya hanya tersenyum sambil berkata "Bukan salah tempatnya kok, tetapi saya yang meleng, nggak konsentrasi dan pikiran mengembara nggak karu-karuan"

Ketika saya berjalan tertatih-tatih ke kamar madi dan ke ruang makan, anak bungsu yang berumur 3 tahun berusaha menuntun saya. Ini sunguh suka cita yang luar biasa! Ketika saya memaksakan lutut kiri tidak tertekuk, anak saya tertawa geli dan berkata "Ibu kayak penguin!" Saya pun tertawa geli. Ketika saya mengenakan daster supaya lutut tidak tertekan, anak saya yang baru pertama kali melihat saya mengenakan baju spesifik untuk perempuan itu pun tertawa heran sambil nyeletuk "E.Ibu cantik!" Saya pun balik bertanya "Memangnya kemarin-kemarin ibu tidak cantik?". Dengan tawa lugu dan dengan sorot mata polos, anak saya menggelengkan kepala yakin. Saya pun menggelitiki perut anak saya sambil berkata "Enak saja! Ini sudah yang paling cantik, tahu?!"

Ternyata di balik luka masih saja ada tawa. Jadi, sekali lagi secara pribadi saya menolak ungkapan "lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati" karena bagi saya sakit gigi lebih kompleks. Untuk menyembuhkan sakit gigi kita perlu motivasi pribadi, pertolongan Tuhan, pertolongan dokter dan tentunya persediaan uang. Sedangkan sakit hati bisa disembuhkan oleh diri sendiri dengan pertolongan Tuhan, tanpa dokter dan tanpa uang. Suka cita itu ternyata bukan identik dengan tanpa penderitaan. Suka cita dapat tercipta ketika seseorang berhasil memaknai sebuah penderitaan dan mengatasinya hingga berhasil keluar sebagai pemenang.