Imamat 20 :7-8
20:7 Maka kamu harus
menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.
20:8 Demikianlah kamu
harus berpegang pada ketetapan-Ku dan melakukannya; Akulah TUHAN yang
menguduskan kamu.
Allah yang menguduskan
kita dan kita harus berusaha untuk hidup dalam kekudusan yang dikehendaki-NYA. Kekudusan
adalah usaha bersama antara TUHAN dan manusia. Pada waktu kita jatuh dalam
godaan, kita lemah kita sedang jauh dari TUHAN dan tidak hidup akrab dengan
Tuhan. Pada saat kita bertobat dan mengikut kehendak TUHAN pada saat itulah
kita hidup kudus.
Kekudusan berdimensi
majemuk. salah satu aspek lainnya adalah kesetiaan.Kesetiaan adalah merupakan
komponen hidup kudus. Relasi dengan TUHAN maupun sesama adalah kesetiaan. Apa makna setia?? Melakukan apa yang
dijanjikan. Berjanji melakukan sesuatu tetapi tidak melakukannya adalah tidak
setia. Kesetiaan tidak bisa dipisahkan dari hidup beriman (setia-bhs
inggris’faithfull’).
Pasangan tidak memberikan
balasan yang setimpal dengan yang dijanjikan dan kita mencari pasangan lain itu
adalah dosa dan jatuh dalam dosa kita tidak hidup dalam kekudusan. Tetapi jika
Pasangan tidak memberikan balasan yang setimpal dengan yang dijanjikan dan kita
tetap bertahan hidup sesuai kehendak TUHAN itu adalah hidup setia dalam
kekudusan. Kalau kita hidup dalam Roh Tuhan dan dipimpin oleh Tuhan maka kita
setia kepada Tuhan.
Setia kepada Tuhan, setia
kepada pasangan.
Kenapa kita setia? Karena
kebaikan dan kasih. Setia adalah melakukan apa yang dikehendaki. Pernikahan Kristen
dilandaskan oleh janji kepada TUHAN dan pasangan. Menjadi yang dikehendaki TUhan maupun pasangan.
Jika kita mengatakan bahwa kita setia kepada TUHAN tetapi nyatanya kita tidak
setia kepada pasangan, kita tidak hidup dalam kekudusan. Ketidaksetiaan terjadi
tatkala kita tidak mengindahkan yang dikehendaki TUHAN dan pasangan.
Dalam melakukan kesetiaan
ada tantangan yaitu apakah kita melakukan keinginan pribadi atau kehendak
TUHAN. Kesetiaan akan luntur apabila kita tidak melakukan yang dijanjikan.
Melakukan Kekudusan dalam
pernikahan adalah dengan cara setia kepada TUHAN dan pasangan.
1. Giat melakukan dan
mengokohkan kesetiaan dalam pernikahan.
Objek kesetiaan adalah
Allah dan pasangan. Dalam pernikahan objeknya adalah TUHAN dan pasangan. Allah
adalah penengah dalam pernikahan. Setia kepada Tuhan adalah melakukan
kehendakNya. Maka kitapun akan setia kepada pasangan. Pasangan kita tidak
setiap saat berada didekat kita namun kehadirannya diwakili oleh kehadiran Tuhan yang selalu ada didekat kita.
Kesetiaan kita bukan
hanya kepada TUHAN saja tetapi kepada pasangan.
2. Kesetiaan memiliki
alasan tertentu yaitu karena kebaikan dan kasih TUHAN.
Begitupun dengan pasangan
kita memiliki kebaikan dan kasihnya. Tuhan adalah baik dan setia. Mengingat pengorbanan akan kasih dan kebaikan
pasangan dimasa lampau,jangan lupakan justru ini merupakan alasan terkuat untuk
setia. Kepada TUHAN kita dituntut untuk setia kepada pasangan.
3. Kesetiaan pada
akhirnya melakukan apa yang dikehendaki kepada orang yang kita janjikan.
Selalu mengingat dan
melakukan apa yang diharapkan untuk dilakukan yang diinginkan Tuhan dan
pasangan. Pernikahan memerlukan
penyesuaian setiap saat,bersabar dan selalu saling mengingatkan, saling mengemukakan
pengharapan. Kesetiaan kita terhadap pasangan harus dibaharui terus menerus
karena hidup tidaklah statis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar