Selasa, 29 Mei 2012

Unconditionally Love


KASIH TAK BERSYARAT

"Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa"  
Roma 5:8

"Mengapa anda mencintai suami anda?" atau "Mengapa anda mencintai istri anda?" pasti banyak diantara kita yang pernah mendengar pertanyaan ini dan banyak pula diantara kita yang menyebutkan bahwa kecantikan, ketampanan, kepribadian, penampilan, ketrampilan, kepintaran, kebaikan, rasa humor dari pasangan kita dan lain-lain sebagai jawabannya.
Namun bagaimana jika seiring dengan berjalannya waktu, suami atau istri anda berhenti memiliki setiap hal yang disebutkan diatas. Apakah anda masih tetap mencintainya? secara logika pasti jawabannya adalah 'tidak', bukan? Jika dasar dari kita mencintai pasangan (suami atau istri) kita adalah mengenai hal-hal diatas maka hal-hal tersebut akan berangsur-angsur pudar dan rasa cinta kitapun akan hilang dan lenyap.

Satu-satunya jalan agar cinta dapat bertahan seumur hidup adalah cinta yang tanpa syarat (agape). Cinta yang Allah berikan kepada kita, karena cinta itu berasal dari Allah. Ia begitu penuh cinta.  Alkitab mengatakan : "Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita ( I Yohanes 4:10). Apabila Ia berkeras agar kita membuktikan diri layak mendapatkan kasih atau cinta-Nya, kita pasti akan gagal total. Namun, cinta Allah adalah pilihan yang Ia buat sendiri. ini adalah sesuatu yang kita terima dari Dia dan kemudian kita bagikan kepada orang lain (termasuk istri atau suami kita). "Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita" (I Yohanes 4:19), dengan memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk menebus hidup kita dari kematian yang kekal (Yohanes 3:16).

Cinta tanpa syarat yakni cinta agape tidak akan goyah oleh waktu atau keadaan. Justru akan semakin teruji dan membuktikan serta menunjukkan bahwa cinta agape itu adalah cinta yang sejati, yang berasal dari Allah. Cinta yang "menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu ( I Korintus 13:7). Firman Tuhan berkata : Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? (Roma 8:35). Apapun itu tak dapat menjauhkan kita dari cintaNya. Dengan pengorbanan dan kematian AnakNya yaitu Kristus di kayu salib menunjukkan bahwa Allah sungguh mencintai manusia dengan cinta (agape)-Nya.

Pertanyaannya : Apakah kita sudah mencintai sesama kita (suami,istri,orang tua,anak,saudara) dengan kasih yang tak bersyarat? Apakah kita sudah mempraktekan dengan membagikan cintaNya dalam setiap kehidupan kita sebagai wujud kita mengasihiNya?   

Beberapa hari lagi kita akan memperingati kematian Yesus Kristus, biarlah dalam kesempatan ini kita mengingat kembali cintaNya yang besar bagi setiap kita umat tebusanNya dan juga merupakan kesempatan yang terindah untuk kita bisa membagikan cintaNya bagi sesama setiap waktu. Amin!

Selamat Paskah.
Βella
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar