Kamis, 21 Maret 2013

ANTARA “CINTA-MATI” DENGAN KASIH KEPADA TUHAN

Pada masa kini, banyak sekali kalangan muda, termasuk anak2 Tuhan yg mengalami penderitaan batin yg sia-sia bahkan merugikan dirinya sendiri, KARENA TERPERANGKAP OLEH PERASAAN CINTA kpd orang yang justru tidak mencintainya. Sedangkan ia tanpa diminta siapapun berikhtiar mengikat "cinta-mati" dng orang yg sama sekali sdh tidak peduli, apalagi mencintainya. Inilah suatu kesia-siaan yang merugikan diri sendiri, karena cinta buta, shg akal budi & akal sehat sudah tidak lagi berfungsi sama sekali.

“Cinta-mati” adalah perasaan cinta yang dibawa sampai mati, dng tidak peduli lagi bagaimanapun keadaan & akibatnya. Di dalam perangkap "cinta-mati" yg membutakan akal budi itu, IMAN kpd Tuhan pun terombang-ambing bak orang yg timbul-tenggelam di tengah ombak lautan. Dan yg paling menyedihkan hati Tuhan, keimanan & cinta kepada Tuhan pun sering dikalahkan dan dikorbankan demi "cinta mati" yg buta.

Manusia, oh manusia... Betapa malangnya dirimu, bila dikuasai oleh "cinta-mati" yg membutakan hati, akal budi dan imanmu.

Apakah Anda termasuk orang yg terperangkap oleh perasaan "cinta-mati" ? Shg jiwamu sll merana da terombang-ambing tdk menentu? Semoga saja "Tidak !" Namun jika "Ya !", segeralah bangkit serta fungsikanlah akal budi & akal-sehat yg dikaruniakan oleh Tuhan bagi kita.

Mari kita perhatikan dng seksama:
Betapa Yesus Kristus mengasihi kita, umatNya, bahkan kasihNya adalah “CINTA MATI” yang sdh dilaksanakanNya demi keselamatan bagi kita semua.
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yohanes 15:13).

Lalu bagaimakan respon/balasan kita terhadap kasih Tuhan yg begitu besarnya, shg tlh menyerahkan nyawaNya bagi kita ? Mengapa sebagian anak2 Tuhan mesti menyusahkan & menyakiti diri sendiri dng meng-ikhtiarkan “cinta mati” kpd seseorang yang belum tentu mengasihi, peduli & setia baginya ?
-------------------
Matius 22:37-38 menyatakan perintah Tuhan bagi manusia: “Kasihilah Tuhan, Allah dengan segenap HATImu, dan dengan segenap JIWA-mu dan dengan segenap AKAL-BUDI-mu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.”

Sebagai umat Tuhan, kita wajib melakukan perintah Tuhan tsb., dng pemahaman dan penerapan yang benar. Jangan dibalik-balik sehingga menjadikan “cinta-mati” kepada kekasih sbg yang terutama & yang pertama, sedang KASIH kepada Tuhan menjadi peringkat yang kesekian.

Kecewa, patah hati dan sedih karena “cinta tak sampai” itu biasa. Karena itu tidak perlu menyikapinya dng membawa diri kepada “cinta-mati”, tetapi kembalilah kepada JALAN YANG TUHAN TUNJUKKAN BAGI KITA: MENGASIHI TUHAN DNG SELURUH HIDUP KITA, SEBAGAI YANG TERUTAMA & PERTAMA. Nantinya Tuhan pasti memberikan yang terbaik dan terindah bagi hidup kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar