Senin, 02 Juli 2012

FireProof




“Never Leave Your Partner, Especially When In Fire!”

“One of the most successful Christian movies of all time” —NY Times
“One top of powerful message and the potential to change lives and marriages” – Variety

“Never Leave Your Partner Especially When In Fire!“ “Jangan Pernah
Meninggalkan Pasangan Anda, Terutama Bila Dalam Keadaan Genting!”,

begitulah kira-kira terjemahan pesan yang coba disampaikan film “FIREPROOF”
kepada kita, sebuah “persamaan rules” yang amat cocok antara profesi (sebagai
pasukan pemadam api) dan di dalam rumah-tangga sebagai suami-isteri.. Salah
satu “Rules of Conduct” (kode etik) dari US. Fire Department adalah : “Never
Leave Your Partner (Behind) Especially When In Fire” seperti anda tahu, ketika
bertugas; pasukan pemadam kebakaran biasanya dibagi kedalam grup masingmasing sepasang, dan dalam keadaan apapun; ”jangan pernah meninggalkan
pasanganmu!”

Diperankan oleh aktor Kirk Cameron dan aktris Erin Bethea yang bermain cemerlang. Caleb Holt
(Cameron) seorang “chief” Captain Fire Department (Kepala Pasukan Pemadam Api) dan isterinya
Catherine “Cat” (Bethea) Public Relation pada sebuah rumah sakit setempat..

Sebuah pilihan jitu oleh Kornas kita untuk memilih film ini (tentu juga atas rekomendasi World/Asia)
untuk kita nikmati dan hayati.. meski ini hanyalah sebuah film cerita fiksi, namun banyak hal yang dapat
kita petik dan pelajari dan dapatkan darinya.

Kami ingin mencoba membuat semacam “resensi” dari film ini, sebagai bagian dari apresiasi kami kepada
nilai-nilai yang ingin disampaikan kepada kita oleh film ini, nilai -nilai mana -bagi kita komunitas ME –
tentunya tidaklah asing lagi.

Film ini bergenre drama keluarga, yang sarat dengan pesan -pesan yang mengagumkan tentang Cinta dan
Perkawinan menurut Rencana Tuhan, namun sebagai manusia, kita sering lupa dan justru mencoba
membuat formulasi sendiri tentang apa dan bagaimana perkawinan dan cinta itu seharusnya. Hasilnya
bisa ditebak, kita tersesat!. “Tekanan-tekanan” dan “nilai-nilai” dunia modern terlalu “nyata” untuk
dilawan, terlalu sulit dihindari, nah jika tantangan sudah begitu terasa berat, jalan pintas kepada
PERCERAIAN menjadi begitu menarik dan logis bagi banyak perkawinan..

Maka amat tepat ketika di akhir film ini, kita disuguhi sebuah lagu yang dilantunkan oleh Warren Barfield
dengan amat manis, berjudul “Love is not a Fight”, dengarlah syair pembuka yang bunyinya (seakan
“menyindir” diri kita) adalah:

“Love is not a place..
To come and go as we please,
It’s a house we enter in..
Then commit to never leave..

So lock the door behind you,
Throw away the key..
We’ll work it out together,
Let it bring us to our knees…” dst nya..

Caleb dan Cat (Catherine) Holt adalah sepasang suami-isteri muda yang enerjetik, ganteng dan cantik, keduanya sibuk dalam karier masing-masing. Ditengah kesibukan dan kewajiban -kewajiban masyarakat kelas menengah pada umumnya. Dikisahkan sudah 7 tahun mereka menjadi pasutri, komunikasi di antara keduanya tampaknya tidak lagi menjadi prioritas, seolah -olah asal masingmasing tahu diri, bekerja keras, setia; tidak selingkuh; sepakatmengambil tanggung -jawab masing -masing sebagai suami dan isteri (perkawinan 50:50?) semuanya seolah seharusnya sudah cukup dan baik -baik saja… beres…, namun mereka lupa bahwa ancaman “nilai -nilai” dunia senantiasa membayangi setiap perkawinan, apalagi ditengah dunia yang serba semakin praktis; berorientasi kepada efisiensi dan efektifitas! Berorientasi kepada “hasil”; “sukses”; dan “instant”, (bagaikan pemecahan masalah manajemen bisnis) sehingga jika ada masalah atau penghalang, SEGERA (jangan tunda lagi!) lakukan analisa dan ambil solusi paling ekonomis; gampang dan tidak bertele-tele!: CERAI!

Sudah separah itukah perkawinan masa kini? Tak berlebihan jika kita katakan “YA!” Tengok keluarga keluarga muda di kota -kota besar.. tengok hidup para selebritis kita, seolah perceraian menjadi “gaya hidup” dan “agama baru” dikalangan Selebritis. Kalau belum pernah cerai, kayaknya belum layak disebut Selebriti! (atau justru yang ekstrim sebaliknya: BER-POLIGAMI!, tahukah anda bahwa Almarhum penyanyi dangdut Meggy Z, ternyata beristeri 4?)

Sungguh kita patut prihatin… demikian pula dengan Caleb dan Cat, kita senang melihat mereka sebagai suami -isteri, namun ketika tantangan -tantangan hidup semakin memuncak, kita pun seolah harus maklum dan bahkan “mafhum” (ini akronim dari maklum dan faham..) akan terjadinya pertengkaran pertengkaran yang semakin memuncak dari hari ke hari; pertengkaran mana tampaknya memang tak terelakkan dan bukan mengada -ada; semuanya logis sekali… Celakanya.. dalam sebuah pertengkaran yang memuncak, tanpa disadari, keduanya sampai pada kesimpulan yang paling berbahaya; meskipun tampaknya amat logis. Cat -sambil menangis terisak -mengatakan “…I want out, I just want out… (.. from this bloody marriage…”) langsung ditimpali dalam nada tinggi oleh Caleb yang sudah sangat marah dan emosional : ” And if you want out!! That’s fine with meeee!!..”

Adegan-adegan berikutnya diwarnai dengan masing -masing membenarkan diri sendiri dan bagaimana sebetulnya masing -masing merasa tidak nyaman dengan situasi terbaru dimana tinggal menunggu waktu saja siapa yang akan menceraikan siapa, hari -hari berlalu dengan kesibukan masing -masing, namun Cat dalam kerjanya berjumpa dengan dr. Gavin Keller (diperankan Perry Revell) yang ganteng; muda dan kariernya tampak cukup cerah di rumah sakit itu, dari omong -omong santai saat makan siang di kantin rumah sakit, Cat mulai curhat, perlahan namun pasti hati Cat mulai tertambat kepada dr. Keller yang lembut, penuh perhatian dan sabar mendengarkan itu.

Berbeda dengan Caleb, ditempat kerjanya ia punya seorang deputy captain bernama Mike alias Lieutenant Michael Simmons (diperankan dengan amat bagus oleh aktor kulit hitam; Ken Bevel) yang dalam banyak kesempatan sering berbincang dengan Caleb tentang situasi hidup perkawinan masing masing, pada awalnya ia merasa apa yang dikatakan atau disarankan oleh Mike bukanlah jalan keluar yang cocok dan pantas dicoba, ia skeptis, bahkan cenderung menganggap Mike seorang Kristen picik dan pemimpi, namun jauh didalam hati sebetulnya Caleb iri melihat betapa relasi Mike dengan isterinya senantiasa mesra, ia penasaran, ada sesuatu pada diri mereka yang membuat perkawinan mereka stabil dan berhasil, namun semuanya hanya berhenti pada penasaran…

Sampai suatu hari Ayah Caleb; John Holt (diperankan oleh Harris Malcom dengan amat baik) mulai curiga ada yang tidak beres dengan perkawinan anak -anak mereka.. Ayah yang amat mencintai anaknya ini datang mengunjungi Caleb dan mencoba menawarkan bantuan, namun Caleb cenderung menolak dan selalu mengatakan tidak ada jalan lain kecuali perceraian! Syukurlah ayah Caleb tidak putus asa, ditengah penolakan Caleb yang bertubi-tubi, ia memohon bantuan Caleb untuk sekali ini saja, menunda dulu keputusannya untuk bercerai, menundanya untuk 40 hari, dan dalam jangka waktu itu, ia hanya akan mengirimkan serial surat yang harus dibaca dan dilaksanakan dari hari ke hari dengan sabar sambil menunggu dan melihat hasilnya…

Nah bagaimana akhir cerita ini?

Dari kisah ini, tak berlebihan kiranya jika kita menjadi semakin aware untuk “mendengarkan” pasangan dengan hati; kisah ini bertutur banyak tentang apa itu “Cinta” dan bahwa Cinta adalah Keputusan Sadar; seperti halnya Tuhan sudah mencintai kita lebih dulu jauh sebelum kita bertobat! Kita hanya bisa mencintai, jika kita punya tangki cinta yang cukup. Bahwa kita tidak bisa memberi sesuatu yang tidak kita punyai! Tak kalah pentingnya kisah ini juga mengajarkan kita untuk belajar menerima kepahitan dan sabar dalam pengorbanan (penderitaan) demi cinta, rela mengubah diri (pertobatan) dan rela berjuang sampai ke “neraka” sekalipun, demi alasan-alasan “surgawi”!

Secara sinematografis, ini adalah karya yang patut diacungi jempol! Mengingat biaya produksinya bila dibandingkan dengan Film Holywood pada umumnya; terbilang amat minim. Namun hasilnya sungguh monumental! Skenario juga berhasil menghindari kecengengan -kecengengan bombastis gaya sinetron Indonesia, ia mengalir begitu alamiah dan wajar, membawa kita bersimpati kepada keduanya, masalah masalah ternyata tidak harus berasal dari yang “baik” vs yang “jahat”, atau “hitam” vs “putih”, seperti umumnya kisah – kisah drama Asia, namun sungguh nyata bisa terjadi dalam banyak kehidupan perkawinan yang baik. Diselingi dengan soundtrack yang indah, antara lain: “Brighter Days” oleh Leeland; “Slow Fade” dari Casting Crowns; serta “You Belong To Me” dan “While I’m Waiting” oleh John Waller,
serta puncaknya “Love is not a Fight” dengan vocal Warren Barfield. Memang ada bagian-bagian yang terasa agak “melodramatik”, tetapi itu tak terhindarkan dalam sebuah film dengan genre ini. Toh ada juga bagian -bagian yang “komik” menyegarkan -terutama adegan bersama Mr. Rudolph (diperankan Bill Stafford), tetangga rumah Caleb dan Catherine.. Selamat menonton!

** Saya sudah menonton film ini dan saya rekomendasikan buat anda! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar